TAROGONG KIDUL, RADARTASIK.ID – Pemkab Garut mengantisipasi penyebaran flu burung di Garut. Mereka pun menerapkan sistem biosekuriti dan pemeriksaan unggas yang datang dari luar daerah.
“Upaya pencegahan dengan meningkatkan biosekuriti,” ucap Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut Sofyan Yani, Selasa 14 Maret 2023.
Biosekuriti, kata dia, merupakan program untuk melindungi ternak dari bebagai serangan penyakit atau sebagai langkah awal pengendalian wabah penyakit.
Baca Juga:Harga Cabai di Pangandaran Tembus Rp 80 Ribu Per Kilogram, Stok Aman?Khitanan Massal di Kabupaten Garut, Sambut Ramadan 1444 H
Sofyan Yani menambahkan, biosekuriti sangat penting. Khususnya untuk mencegah penyakit ternak peliharaan.
Sistem biosekuriti, kata Yani, yakni menjaga kebersihan sekitar kandang. Kemudian penyemprotan disinfektan secara berkala di kandang.
Selanjutnya penyemprotan disinfektan bagi petugas sebelum maupun sesudah membersihkan kandang, dan memberlakukan larangan orang keluar-masuk kandang. “Kita juga membatasi lalu lintas ayam dari luar, terlebih dari wilayah terdampak,” lanjutnya.
Ia menuturkan, saat ini di Kabupaten Garut memang tidak ada kasus tersebut atau virus sejenis yang menular ke ternak atau manusia.
Namun, pihaknya melakukan antisipasi agar tidak ada kasus tersebut. “Untuk Garut alhamdulillah tidak ada kasus flu burung,” tuturnya.
Sofyan Yani mengatakan, sudah menerima laporan kasus flu burung di beberapa wilayah di kota/kabupaten lain. Maka pihaknya berupaya melakukan langkah-langkah antisipasi.
“Dengan lingkungan yang bersih, diharapkan penyebaran flu burung bisa dicegah. Jadi yang paling penting adalah kebersihan,” pungkasnya. (mg1)