TASIK, RADARTASIK.ID – SMP Negeri 1 Kota Tasikmalaya menyelenggarakan workshop pembelajaran dan asesmen Kurikulum Merdeka, Senin-Selasa (13-14/3/2023). Sebanyak 60 guru dan tenaga kependidikan mengikuti kegiatan ini.
Kepala SMPN 1 Kota Tasikmalaya Dra Hj Nina Nartalina MPd mengatakan, workshop ini sebagai penguatan pelaksanaan kurikulum ini untuk guru dan menyambut sekolah penggerak.
Sebab, Kurikulum Merdeka menawarkan struktur kurikulum yang lebih fleksibel dan berfokus pada materi esensial.
Baca Juga:1.040 Warga Desa Sukamaju Terima Sertifikat dari Program PTSLBudi Budiman: Saya Jadi Penerima Bansos Tahun 2021
Sehingga memberikan keleluasaan bagi guru untuk mengajar sesuai kebutuhan dan karakteristik siswa.
“Oleh karenanya guru mendapatkan workshop untuk mendapatkan pedoman penerapan kurikulum baru. Tentunya agar dapat meningkatkan kompetensinya dalam pelaksanaan kurikulum tersebut,” katanya kepada Radar, Senin (13/3/2023).
Arahnya, kata dia, guru mendapatkan penguatan untuk pembelajaran.
Karena memahami pembelajaran pada Kurikulum Merdeka dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian siswa saat ini, yang sesuai dengan kebutuhan belajar.
“Serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan peserta didik yang beragam sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan,” ujarnya.
Lalu, pembelajaran Kurikulum Merdeka untuk membangun kapasitas untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat.
“Kemudian, proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter siswa secara holistik,” katanya.
Lebih lanjut, pembelajaran Kurikulum Merdeka yang relevan yaitu pembelajaran sesuai konteks, lingkungan dan budaya siswa.
Baca Juga:Test MotoGP 2023, Marc Marquez Jajal Dua Sasis BaruSambut Ramadan, Ratusan Warga Desa Sukarapih Ngobeng Balong
“Serta melibatkan orang tua dan komunitas sebagai mitra dan pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan,” ujarnya.
Sedangkan salah satu spirit kurikulum tersebut adalah memberikan ruang kepada guru untuk menentukan penilaian yang sesuai dengan siswa di sekolahnya.
“Dengan evaluasi hasil belajar siswa pada guru, maka guru dapat lebih fleksibel dan inovatif dalam menentukan evaluasi hasil belajar,” katanya. (riz)