CIHIDEUNG, RADARTASIK.ID – Penataan Dadaha akan menerapkan konsep alun-alun. Namun hal itu tak akan membuat Dadaha kehilangan fungsinya seperti saat ini.
Sejak kemarin lapangan itu sudah mulai tertutup pagar seng. Pada pagar terdapat spanduk yang menerangkan bahwa alun-alun Dadaha sedang ditata.
Pada gambar yang terpampang area itu tampak tidak akan lagi sekadar jadi lapangan terbuka. Terdapat beberapa ornamen penghias. Seperti tanaman peneduh taman serta tribun kecil sebagai tempat duduk.
Baca Juga:Skuteris Silaturahmi Membangun Energi PositifPolisi Memburu Komplotan Dokter Gadungan Penipu Hj Mamah
Penataan tersebut merupakan proyek Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang mengusung tema alun-alun. Pembiayaan pekerjaan mencapai angka Rp 15,1 miliar menggunakan APBD Provinsi Jawa Barat.
Setelah pekerjaan selesai, sarana umum itu akan tetap berada dalam pengelolaan Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Tasikmalaya.
Kepala Disporabudpar Kota Tasikimalaya Deddy Mulyana menegaskan penyebutan alun-alun pada lapang Dadaha bukan berarti merubah fungsi.
Area tersebut tetap menjadi lapangan serba guna. “Upacara tetap bisa di sana,” ucapnya.
Sebagaimana lapangan serba guna, area tersebut menjadi kawasan terbuka yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai event.
Sebagaimana diketahui, lokasi tersebut kerap jadi tempat favorit penyelenggaraan event. “Event-event masih boleh di sana,” katanya.
Ada pun perubahannya, untuk event harus ada penyesuaian kapasitasnya. Karena banyaknya ornamen-ornamen di lapangan membuat daya tampung mengalami penurunan.
“Paling efeknya untuk event, skalanya tidak sebesar sebelumnya,” tuturnya.
Baca Juga:Tips Menyusui Saat Berpuasa Agar Ibu dan Bayi Tetap SehatNutrisi Penting untuk Ibu Hamil: Asam Folat, Protein, Zat Besi DLL
Pekerjaan tersebut akan berlangsung sampai Agustus 2023. Dengan begitu lapangan tersebut tidak bisa lagi digunakan untuk area ngabuburit dan juga bazar Ramadhan.
RANGGA JATNIKA