PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Leptospirosis adalah penyakit yang penyebabnya adalah bakteri leptospira. Penyakit tersebut dapat menyerang manusia dan hewan.
Bakteri tersebut biasanya dalam urine hewan yang terinfeksi, seperti tikus dan anjing, dan dapat menyebar melalui air yang terkontaminasi.
Gejala leptospirosis pada manusia dapat bervariasi dari ringan hingga berat. Di antaranya demam, sakit kepala, mual, muntah, sakit otot, sakit perut, dan ruam.
Baca Juga:Dinkes Pangandaran Temukan 300 Kasus Leptospirosis, 20 Orang MeninggalKTP Digital Lebih Simpel, Banjar Targetkan 25 Persen Warga Beralih
Pada kasus yang lebih parah, leptospirosis dapat menyebabkan kerusakan hati, ginjal, dan sistem saraf pusat, dan dapat berakibat fatal jika tidak mendapat pengobatan dengan cepat.
Dilansir dari alodokter, pencegahan penyakit itu bisa Anda lakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan, menghindari kontak dengan air yang terkontaminasi, dan menghindari kontak dengan hewan yang terinfeksi.
Pengobatan melibatkan pemberian antibiotik dan perawatan suportif, seperti cairan intravena dan terapi oksigen. Berikut cara mencegah leptospirosis:
Akibat Leptospirosis
Sementara itu, di Kabupaten Pangandaran, sebanyak 20 orang meninggal akibat leptospirosis sepanjang tahun 2022. Selain itu, Dinkes Pangandaran menemukan 300 kasus leptospirosis di Kabupaten Pangandaran.
Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinkes Pangandaran Aang Syafeurahmat mengatakan, kasus leptospirosis mayoritas menimpa petani.
“Ada 300 temuan penyakit ini di Kabupaten Pangandaran, 20 di antaranya meninggal akibat leptospirosis,” ungkap Aang, Sabtu 11 Maret 2023.
Temuan kasus penyakit tersebut, kata Aang Syaefurahmat, baru di Kabupaten Pangandaran dan Kabupaten Tasikmalaya. “Sementara daerah lain baru indikasi,” ucapnya.