RADARTASIK.ID – Hj Mamah Patimah (82) warga Mangkubumi menceritakan bagaimana modus dokter palsu yang mencuri uang Rp 20 juta dan emas 35 gram miliknya. Para pelaku yang mengarahkan dia tidak bergerak lalu menggasak harta bendanya.
Hal itu terjadi pada Jumat (10/3/2023) sekitar pukul 09.50 ketika Hj Mamah sedang menyapu di ruang tengah rumahnya. Tiba-tiba ada tamu yang datang, mereka mengaku sebagai dokter yang sedang menjalankan program pemeriksaan kesehatan. “Ngakunya dokter jantung, sedang pemeriksaan lansia-lansia,” ungkapnya.
Hj Mamah masih ingat betul bahwa yang bertamu diperkirakan ada 6 atau 7 orang menggunakan mobil yang datang dari arah Sambong PLN. 4 perempuan masuk ke dalam rumah, sementara 2 pria menunggu di pekarangan. “Mungkin kalau ada sopir jadi 7 orang,” ucapnya.
Baca Juga:Jangan Sampai Gagal Mudik, Ini Syarat Penumpang Kereta ApiMengaku Dokter, Maling Uang Rp 20 Juta dan Emas 35 Gram di Rumah Lansia
Selayaknya pemeriksaan dokter, para pelaku sempat menanyakan identitas Hj Mamah, menanyakan keluhan-keluhan dan sebagainya. Berlanjut dengan pemeriksaan kesehatan dan kondisi Hj Mamah dinilai bagus. “Karena memang saya sehat,” ucapnya.
Meski demikian mereka melanjutkannya dengan terapi dan mengarahkan korban ke salah satu kamar. Saat hendak berjalan ke kamar tidurnya, salah seorang pelaku mengarahkan dia untuk menggunakan kamar lain.
Di dalam kamar, pelaku meminta Hj Mamah untuk berbaring dan menempelkan sejenis koyo pada kedua kakinya. Setelah itu korban harus untuk rileks dan tidak bergerak selama 20 menit, dengan petunjuk keterangan jam yang ada di smartphone. “Saya nurut saja, enggak bergerak-gerak,” tuturnya.
Selama terapi, korban tidak menyadari pelaku meninggalkannya sendirian di dalam kamar. Setelah 20 menit berlalu Hj Mamah pun baru sadar orang-orang yang mengaku dokter itu sudah tidak ada di rumahnya.
Ketika keluar kamar, Hj Mamah kaget mendapati alat tensi pemberian anaknya sudah tidak ada di meja serta uang Rp 500.000 yang dia letakan di lemari TV. Dia pun sadar bawa mereka adalah dokter palsu yang ternyata mencuri harta bendanya. “Saya langsung keluar lapor ke kuwu (Lurah),” terangnya.