“Ada sekitar delapan KK atau 20 jiwa yang mengungsi di madrasah menunggu air banjir tersebut surut,” kata dia.
Kurnia menyebutkan, yang menjadi penyebab banjir ini adalah hujan dengan intensitas tinggi dan meluapnya saluran air Sungai Citanduy dan Cikidang.
Sehingga menyebabkan air meluap dan masuk ke pemukiman warga.
Upaya yang dilakukan, kata dia, melakukan asesmen serta berkoordinasi dengan Muspika setempat dan menyerahkan bantuan logistik dari Desa Tanjungsari ke tempat mengungsi.
Baca Juga:Pentingnya Bahasa Ibu untuk Sekolah, Disdikbud Tingkatkan Kompetensi Guru Soal Bahasa SundaSambut Ramadan 2023, Berikut 7 Tips Ajarkan Anak Puasa
“Jadi pascapembersihan material bekas banjir, kami dari BPBD memberikan bantuan logistik, distribusi air bersih, membantu evakuasi,” kata dia.
Tahun ini, kata dia, baru sekarang terjadi lagi banjir. Siklusnya memang ketika di wilayah Tasik Utara intensitas hujan tinggi, air pasti meluap di titik pertemuan kedua sungai.
Kemudian pendangkalan juga menjadi penyebab utamanya.
“Dalam setahun biasanya terjadi dua kali banjir,” ucapnya, menjelaskan.
Memang ini merupakan kewenangan dari BBWS Citanduy, bahkan beberapa tahun lalu sudah masuk program nasional.
Akan tetapi, program penanggulangan banjir atau normalisasi sungai belum bisa terlaksana karena berbagai faktor.
“Hanya informasi yang beredar di masyarakat ada salah komunikasi terkait ini. Seolah-olah di masyarakat ada penolakan terkait normalisasi sungai dan meminta ganti rugi, tapi pastinya kurang paham juga. Hanya intinya seperti itu,” ucap dia.
Karena sudah menjadi daerah langganan banjir, Tanjungsari Kecamatan Sukaresik ditetapkan menjadi Desa Tangguh Bencana.
Sehingga, masyarakat di sana sudah paham apa yang harus dilakukan untuk meminimalkan risiko dampak bencana tersebut.
Baca Juga:Prediksi Stoke City vs Blackburn: Berjuang Menuju PromosiSopir Tak Tahu Medan, Truk Masuk Jurang Sedalam 15 Meter
“Minimal mereka bisa evakuasi mandiri bisa menghindari dampak dari banjir tersebut. Bisa melakukan pengurangan risiko. Yang sudah terlihat, beberapa rumah baru fondasi lebih tinggi agar tidak terdampak banjir. Kemudian di beberapa rumah, mereka membuat loteng untuk evakuasi barang-barang dan penyelamatan,” ucapnya. (obi/yfi)