RADARTASIK.ID – Pada ulang tahunnya yang jatuh pada tanggal 9 Maret, Suga BTS, merayakannya dengan memberikan donasi yang cukup besar untuk membantu korban gempa di Turki dan Suriah.
Pada hari itu, organisasi non-pemerintah Save the Children mengumumkan bahwa ”BTS member, Suga telah menyumbangkan 100 juta won (sekitar Rp 1,1 miliar) untuk bantuan darurat di Turki dan Suriah yang mengalami kerusakan parah akibat gempa bumi yang mengguncang”.
”Banyak anak-anak dan keluarga yang menderita kerusakan besar akibat gempa ini. Saya mengirimkan belasungkawa kepada para korban dan keluarga mereka,” ujar Suga dilansir Soompi.
Baca Juga:Prediksi Sevilla vs Fenerbahce di Liga Eropa, Statistik, Skor, dan Head to HeadPrediksi Susunan Pemain Manchester United vs Real Betis di Liga Eropa, Head to Head dan 5 Pertandingan Terakhir
Suga berharap donasinya itu setidaknya sedikit membantu anak-anak yang terkena dampak gempa. ”Semoga dana ini digunakan untuk memberikan bantuan berupa selimut, kasur, alat tulis, dan berbagai kebutuhan lainnya di wilayah terdampak,” tutur BTS member itu.
Save the Children akan menggunakan sumbangan Suga untuk mendanai selimut musim dingin, kasur, alat tulis, dan berbagai kebutuhan lainnya yang dibutuhkan di wilayah yang terkena dampak.
Suga telah melakukan donasi pada ulang tahunnya sepanjang kariernya, membantu korban kebakaran hutan, pasien kanker anak, upaya pencegahan Covid-19, dan banyak lagi selama bertahun-tahun.
Pada tanggal 6 Februari lalu, dua gempa bumi dahsyat terjadi di Turki dan Suriah, dengan dua gempa tambahan yang menghantam wilayah tersebut pada akhir bulan yang sama.
Menyusul bencana awal tersebut, agensi BTS, HYBE, menyumbangkan 500 juta won (sekitar Rp5,8 miliar) kepada Save the Children. Sementara para member J-Hope dan Jimin berbagi sumbangan masing-masing 100 juta won untuk Komite Korea UNICEF.
Pascagempa Turki dan Suriah
Sebulan setelah gempa bumi dahsyat melanda sebagian wilayah Turki dan Suriah, ratusan ribu orang masih membutuhkan tempat tinggal yang layak dan sanitasi yang memadai.
Sebuah penggalangan dana sebesar 1 miliar dolar (sekitar Rp 15 triliun) untuk membantu para korban baru terkumpul 10 persen. Itu menghambat upaya penanganan krisis kemanusiaan.