TASIK, RADSARTASIK.ID – Jelang Pilkada 2024 Kabupaten Tasikmalaya, peran-peran pondok pesantren begitu kental.
Bahkan mengusung putra-putri terbaiknya untuk menjadi kepala daerah pada pesta demokrasi tersebur.
Seperti Pondok Pesantren Miftahul Huda. Ponpes yang berada di Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya.
Baca Juga:Jelang Ramadan Harga Sembako Naik, Pasar Murah Diburu WargaAwass!! Bahaya Gadget bagi Anak, Ini Cara Pencegahannya
Salah satu ponpes terbesar ini pernah menempatkan keluarganya, Uu Ruzhanul Ulum menjadi bupati dua periode.
Bahkan, Uu saat ini menjadi wakil gubernur Jawa Barat dan berpeluang besar mencalonkan gubernur pada Pilgub 2024.
Selain itu, banyak perwakilan-perwakilan keluarga Miftahul Huda menjadi anggota dewan.
Termasuk Pimpinan Ponpes Miftahul Huda KH Asep Maoshul Affandy yang sudah beberapa periode duduk di DPR RI.
Menjelang Pilkada 2024, gerakan politik Miftahul Huda pun terus menjadi penantian para elite parpol.
Pasalnya, dukungan penuh Huda diyakini bisa mempunyai peluang besar untuk membawa menjadi pemenang.
Karena, basis massa seperti alumni tersebar banyak di Kabupaten Tasikmalaya, bahkan Indonesia.
Namun, saat ini Miftahul Huda belum menentukan sikap untuk Pilkada 2024.
Apakah akan mengusung kader atau keluarga pada pesta demokrasi nanti.
Pimpinan Umum Pondok Pesantren Miftahul Huda Manonjaya KH Asep Maoshul Affandi mengungkapkan belum ada pembicaraan soal itu.
Baca Juga:Jelang Ramadan, Arab Saudi Imbau Jemaah Jangan Bawa Anak-Anak ke MasjidPrediksi Shakhtar Donetsk vs Feyenoord: Duel Sengit
Termasuk yang mengarah kepada siapa sosok yang akan mendapat dukungan Miftahul Huda untuk di Pilkada 2024 di Kabupaten Tasikmalaya.
“Belum ada pembicaraan (soal siapa yang mendapat dukungan pada pilkada, Red),” ujarnya, menjelaskan.
Miftahul Huda Punya Kriteria
Menurut KH Asep, Miftahul Huda tidak akan sembarangan dan seenaknya dalam mengusung kandidat pada Pilkada 2024.
Pasalnya ada beberapa yang harus melalui kajian sebelum menentukan dukungan.
“Yang jelas kami tidak akan sembarangan, ada beberapa hal yang harus kita analisa,” ungkap Asep.
Lanjut dia, dengan melakukan analisa kepada calon kandidat menjadi fondasi utama.
Salah satu kriterianya soal akidah, ibadah atau faktor agama menjadi kunci utama.
“Setelah itu barulah menganalisis langkah dari sosok yang akan maju di pilkada,” kata dia, menjelaskan.
Pada intinya, kata KH Asep, analisa kandidat ini sangat penting. Sehingga kader yang nanti mendapat dukungan pada Pilkada 2024 benar-benar sesuai harapan masyarakat.