RADARTASIK.ID – Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Tasikmalaya memperingati Hari Bakti Pembendaharaan Kementerian Keuangan 2023. Itu dengan kegiatan Sharing Session Treasury Goes to Campus dan Sakom Teaching, Rabu (8/3/2023).
Dengan sasaran peserta 211Â mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi (Unsil)Â Tasikmalaya di Auditorium Fakultas Ekonomi. Dengan materi siklus APBN, manfaat APBN, fungsi APBN, tugas pokok dan fungsi Kementerian Keuangan, serta tugas pokok dan fungsi KPPN Tasikmalaya.
Kepala Seksi Bank KPPN Tasikmalaya Aminah SSos mengatakan, sharing session Treasury Goes to Campus ini merupakan rangkaian dari kegiatan Hari Bakti Perbendaharaan, yang diperingati setiap tahun pada 14 Januari. Tentunya bertepatan dengan hari ditetapkannya Undang-undang nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
Baca Juga:Pendidikan Diniyah Butuh PerwalkotBelanja di Alfamart, Gratis Umrah
“Peringatan Hari Bakti Perbendaharaan bertujuan sebagai momentum untuk melakukan refleksi atas perkembangan tugas dan fungsi Ditjen Perbendaharaan. Serta sebagai sarana komunikasi publik dan memperkokoh peran Ditjen Perbendaharaan dalam masyarakat,” katanya kepada Radar, Rabu (8/3/2023).
Kemudian, kegiatan sharing session Treasury Goes To Campus, sebagai upaya mengenalkan institusi KPPN Tasikmalaya sebagai salah satu instansi vertikal Kementerian Keuangan di daerah. Tentunya juga menjadi sarana edukasi guna memberikan tambahan wawasan terkait literasi keuangan negara dan pengelolaan APBN.
“Serta memberikan gambaran peran APBN dalam lingkup ekonomi regional,” ujarnya.
Selain itu, dia pun berpesan agar nantinya mahasiswa Unsil, khususnya dari ekonomi Pembangunan harus rajin mengamati kondisi-kondisi ekonomi, baik di regional maupun nasional. Sebab, Indonesia sebagai negara yang menganut asas terbuka, kondisi global juga membawa tantangan dan risiko lainnya.
“Misalnya sisi geopolitik, adanya perang Rusia-Ukraina yang membawa tantangan dan risiko terhadap perekonomian kita. Seperti dampak dari inflasi global serta adanya kebijakan moneter global,” katanya.
Oleh karenanya, mahasiswa saat ini mesti manfaatkan sarana-sarana yang dimiliki atau ada di sekitar. Arahnya untuk mengakses informasi-informasi yang positif, sehingga kemampuan analisis atas kondisi ekonomi akan makin terasah.
“Kementerian Keuangan juga membutuhkan tenaga-tenaga yang tidak hanya pintar akuntansi dan pencatatan keuangan. Tetapi juga analis-analis pengkaji dan pengolah data ekonomi, Siapa tahu kelak para mahasiswa di sini bisa menjadi bagian dari Kementerian Keuangan,” ujarnya.