RADARTASIK.ID – Lembaga pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) meski menguatkan kelas parenting. Sebab, sujudkan generasi emas 2045, perlunya sejak dini memiliki sumber daya manusia yang sehat, berdaya saing dan berkarakter.
Adanya kasus stunting di Kota Tasikmalaya, bisa menghambat tercapai generasi emas tersebut. Dalam upaya mencegah adanya stunting di Kota Tasikmalaya, Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya melalui Bidang Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal dan Informal (PAUDNI) menekankan agar Taman Kanak-kanak (TK)/ Kelompok Bermain (Kober) membuat kelas parenting untuk orangtua siswa.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Bidang PAUDNI Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tasikmalaya N Eros Nuryanti SSos MSi kepada Radar, Senin (6/3/2023).
Baca Juga:SD IT Al Istiqomah Gelar P5 Sesuai Kurikulum MerdekaBank Indonesia Kampanyekan Cinta Bangga Paham Rupiah
Kata Eros, TK/Kober kalau bisa membuat kelas pola asuh orang tua siswa, nantinya dapat memberikan pemahaman cara pencegahan stunting. Itu mulai dari perilaku hidup bersih dan sehat, pola pengasuhan, dan kebiasaan.
“Kita berusaha mencegah stunting dengan kelas parenting untuk para ibu-ibu yang produktif, yang biasanya ada di TK/Kober. Saat nantinya ibu hamil lagi, paham dengan cara perlakuan, pola asuh, dan kebiasaannya,” katanya.
Dalam kelas parenting tersebut, oleh karenanya pihak TK/Kober menggandeng puskesmas ataupun ahli gizi dalam melakukan kelas parenting. Tentunya agar orang tua mengetahui pentingnya keseimbangan gizi di usia 1.000 hari pertama kehidupan.
“Karena masa 1.000 hari pertama kehidupan menentukan perkembangan kesehatan dan kecerdasan jangka panjang,” ujarnya.
Lebih lanjut, semua itu agar sejalan dengan program prioritas Kota Tasikmalaya yakni salah satu penekanan stunting. “Oleh karenanya, dunia pendidikan khususnya lembaga pendidikan usia dini perlu membantu program dari Pemerintah Kota Tasikmalaya yakni menekan stunting,” katanya. (riz)