TAWANG, RADARTASIK.ID – Pj Wali Kota Tasikmalaya Dr Cheka Virhowansyah meminta RSUD dr Soekardjo segera menerapkan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS). Sampai saat ini sistem itu belum juga rampung.
Pada Jumat siang (3/3/2023), Cheka mendatangi RSUD dr Soekardjo. Bersama Kepala Dinas Kesehatan dr Uus Supangat, Kepala BPKAD Asep Goparuloh dan Inspektur Inspaktorat H Budiaman Sanusi.
Mereka menggelar pertemuan tertutup bersama dr Budi Tirmadi, direktur RSUD dr Soekardjo dan juga jajaran manajemen rumah sakit. Pertemuan berlangsung kurang lebih 30 menit.
Baca Juga:BTT Rp 20 Miliar, BPKAD: Bukan Hanya untuk KebencanaanYusuf: Pembina Pramuka Harus Lebih Mahir
Usai pertemuan, Cheka mengatakan bahwa kedatangannya ke RSUD tersebut untuk mendorong perbaikan manajemen.
Khususnya dalam hal kecepatan dalam bekerja guna meningkatkan pelayanan. “Saya ingin menambah speed-nya saja supaya rumah sakit ini lebih baik,” ungkapnya kepada wartawan.
Menurut Cheka ada beberapa hal yang perlu dievaluasi oleh pihak RSUD. Terutama dalam penerapan SIM RS yang belum juga optimal.
Sebab ketika sistem tersebut dirampungkan, pelayanan rumah sakit akan menjadi lebih baik. “SIM RS yang terkoneksi langsung dengan kementerian kesehatan,” ujarnya.
SIM RS merupakan sistem digital yang mengintegrasikan manajemen pelayanan rumah sakit. Hampir semua rumah sakit pemerintah menggunakan sistem ini.
Dampaknya positif. Semua terpantau secara digital oleh Kemenkes. Maka dari itu pihaknya meminta RSUD dr Soekardjo bisa sesegera mungkin menerapkan SIM RS.
Supaya manajemen dan pelayanan kepada masyarakat bisa lebih baik. “Intinya kita ingin memperbaiki pelayanan,” tuturnya.
Baca Juga:Pemkot Tasik dan Bulog Pasarkan Sembako MurahMenderita Kelainan Tulang Sejak Usia 8 Bulan, Alam Ilhamna Hanya Terbaring
Tunggu Peralihan Platform
Direktur RSUD dr Soekardjo dr Budi Tirmadi mengakui saat ini SIM RS tidak berjalan. Namun hal itu bukan lantaran pihaknya tidak bekerja.
Melainkan tengah ada proses pengalihan dari platform lama ke platform baru yang dibangun Kemenkes. Sebab, sebelumnya sistem itu sudah berjalan.
“Tadinya kita pakai dekstop, sekarang yang berbasis web dari Kemenkes,” katanya.
Peralihan itu memakan waktu cukup lama karena banyak data yang harus diinput.
Budi pun siap melaksanakan apa yang menjadi atensi dari Cheka guna melakukan percepatan penerapan SIM RS. “Kita akan tambah personel dan jam pengerjaannya,” ucapnya.