TAWANG, RADARTASIK.ID – Pemerintah Kota Tasikmalaya telah menyiapkan anggaran kebencanaan melalui pos Biaya Tak Terduga (BTT) sebesar Rp 20 Miliar.
“Penanggulangan bencana kan kita di BTT ya,” ungkap Pj Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah kepada Radar, Jumat (3/3/2023).
Jawaban Cheka itu menanggapi arahan Presiden Joko Widodo. Yakni setiap pemerintah daerah untuk menghitung risiko dan anggaran kebencanaan.
Hal itu berkaitan dengan kondisi geografis Indonesia yang rawan bencana.
Baca Juga:Yusuf: Pembina Pramuka Harus Lebih MahirPemkot Tasik dan Bulog Pasarkan Sembako Murah
Meski begitu Cheka berharap Biaya Tak Terduga alias BTT tidak sampai digunakan.
Artinya dia berharap Kota Tasikmalaya senantiasa aman dari terpaan bencana.
“Kalau bisa itu (BTT, Red) enggak usah dipakai. Jangan ada bencana,” ucapnya.
Terlepas dari itu, ancaman bencana alam tidak bisa dinafikan. Bisa terjadi di mana saja dan kapan saja.
Namun Cheka optimis alokasi dana BTT akan bisa diandalkan untuk menangani bencana yang terjadi. “Ya kita siap,” katanya.
Yakin Mencukupi
Kalau pun sampai terjadi BTT tidak mencukupi, lanjut Cheka, bukan berarti penanggulangan bencana tidak akan berjalan.
Pemerintah daerah tidak berdiri sendiri. Masih ada pemerintah tingkat provinsi dan pusat yang bisa dimintai bantuan serta koordinasi.
Bahkan bukan hanya soal biaya. Peralatan atau perlengkapan untuk penanggulangan bencana pun bisa diusulkan.
Baca Juga:Menderita Kelainan Tulang Sejak Usia 8 Bulan, Alam Ilhamna Hanya TerbaringBeli Karangan Bunga Pakai APBD Rp 500.000, Setahun Bisa 2 Sampai 3 Kali/Dinas
“Kita ada pemerintah pusat, ada pemerintah provinsi dan skema-skema lain,” papar Cheka.
Kepala Badan Keuangan dan Pengelolaan Aset Daerah (BPKAD) Asep Guparuloh mengatakan alokasi BTT di tahun 2023 ada di angka Rp 20 miliar.
Dana tersebut bisa diakses untuk penanggulangan bencana. “Nilainya dialokasikan sekitar Rp 20 miliar,” terangnya.
Akan tetapi alokasi BTT tersebut tidak dikhususkan untuk kebencanaan saja.
Bisa juga digunakan untuk keperluan-keperluan yang bersifat darurat. “Rp 20 miliar itu bukan hanya untuk penanggulangan bencana,” tandsanya.
Tetap Waspada
Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kota Tasikmalaya H Ucu Anwar mengatakan cuaca ekstrem masih mengancam.
Status Siaga Darurat Bencana pun masih diterapkan sampai Mei 2023. “Jadi saat ini kita sedang di masa siaga darurat bencana,” tuturnya.