KADIPATEN, RADSIK – Anggota DPR RI FPKS Toriq Hidayat menggelar Sosialisasi Empat Pilar di Pesantren Jabal Toriq Kabupaten Tasikmalaya, Senin (27/2/2023). Acara tersebut diikuti oleh guru, pengurus dan murid pesantren.
Kata Toriq, penting bagi seluruh warga negara untuk mengetahui dan memahami tentang makna dari 4 Pilar Kebangsaan. Terlebih lagi bagi seluruh komponen pendidikan. “Empat Pilar tersebut adalah Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI,” ujarnya.
Toriq mengatakan, empat pilar tersebut terdapat nilai-nilai kebangsaan yang harus diimplementasikan setiap warga negara. Seperti nilai-nilai keagamaan, cinta tanah air, gotong royong, toleransi, musyawarah, rela berkorban dan mementingkan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi atau golongan.
Baca Juga:Keuangan Pemkab Tasik BerantakanParkir Langganan 20 Ribu Setahun, Pemkab Ciamis Berlakukan Perda No 7 Tahun 2022
“Permasalahan pendidikan saat ini bukan hanya pada kualitas pendidikan saja, tetapi juga permasalahan pada pembentukan karakter peserta didik, guru dan tenaga kependidikan,” ujarnya.
Kata Toriq, banyak terjadi tauran, bullying, kekerasan, pelecahan seksual dan yang lainnya. Pelaku ataupun korban bisa saja murid, guru atau karyawan sekolah lainnya. Tentu hal ini sangat memprihatinkan.
Maka dari itu, pembentukan karakter pada murid bukan hanya menjadi tanggung jawab guru tetapi tanggung jawab bersama, yaitu tanggung jawab orang tua, lingkungan sekolah dan masyarakat.
Toriq mengatakan para guru harus menanamkan nilai-nilai kebangsaan yang terdapat dalam empat pilar tersebut sedini mungkin. Sehingga menimbulkan kecintaan kepada tanah air dan terbentuknya karakter anak bangsa.
“Yakni menjadi insan yang beriman serta bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta berbudi pekerti luhur, mempunyai pengetahuan serta keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap serta berdikari,” ucapnya.
Lanjut Toriq, guru bukan hanya harus mampu menyampaikan nilai-nilai dari empat pilar dalam bentuk teori tetapi guru juga harus menjadi contoh dalam mengimplementasikan nilai tersebut.
Menurut dia, guru harus menjadi role model pengejawantahan nilai-nilai kebangsaan bagi muridnya. Demikian juga dengan para karyawan di lingkungan sekolah atau pesantren.
Baca Juga:Antre Bantuan, Lansia Pingsan
“Rumah adalah sekolah utama bagi setiap anak, dari rumah awal pembentukan nilai-nilai mulia. Orang tua harus menjadi contoh bagi anak-anaknya dalam mengimplementasikan nilai-nilai luhur bangsa,” tegas Toriq. (rls/obi)