RADARTASIK.ID – KCD meminta siswa kuatkan nasionalisme dan patriotisme. Sebab generasi penerus yang memiliki jiwa nasionalisme dan patriotisme sangatlah penting. Tentunya itu, untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Koordinator Pengawas Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XII Tasikmalaya Dadang Abdul Patah mengatakan, sekolah perlu menguatkan kembali wawasan kebangsaan dan nasionalisme kepada siswanya. Sebab, saat ini tidak cukup hanya akademik dan non akademik saja.
“Untuk itu, mestinya guru dan siswa lebih mendalami mata pelajaran yang pernah dipelajari tentang nasionalisme dan patriotisme. Harus kuatkan nasionalisme siswa,” katanya kepada Radar, Senin (27/2/2023).
Baca Juga:Siswa SMAN 10 Ikuti Pelatihan VokasiLulusan Siap Majukan Ekonomi Syariah
Lebih lanjut, walaupun di sekolah dalam upaya meningkatkan rasa nasionalisme dan kebangsaan sudah dipupuk dengan adanya upacara bendera, ekstrakurikuler Pramuka, mata pelajaran PPKn, dan lainnya. Namun perlu tambahan lagi, seperti sudah mulai pudar dengan adanya arus modernisasi dan globalisasi.
“Karena generasi sekarang, cenderung lebih mengenal artis daripada pahlawannya sendiri. Kalau ditanya siapa pahlawan dari Tasikmalaya, anak belum tentu bisa menjawab,” ujarnya.
Oleh karenanya perlu didalami dan diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. “Seperti saling menghormati perbedaan, gotong royong, memiliki rasa solidaritas, dan mengenalkan tokoh-tokoh pahlawan yang berjasa dalam keutuhan NKRI,” katanya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Jawa Barat UU Ruzhanul Ulum merasa prihatin, sebab saat ia mengunjungi di 27 Kota/Kabupaten di Jawa Barat melihat kecenderungan rasa nasionalisme dan patriotisme pada generasi muda sudah mulai memudar. Karena, melihat karakter egois, sehingga tidak mempedulikan temannya ketika ada yang meminta bantuan.
“Oleh karenanya, saya khawatir adanya guncangan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Kalau generasi penerus hari ini rasa nasionalisme dan patriotisme menurun,” ujarnya.
Oleh karenanya, ia tidak mau Indonesia seperti negara Uni Soviet yang hancur, sehingga kini hanya ada dalam sejarah saja. Untuk itu, agar Indonesia tetap utuh hingga akhir zaman, sekolah penting terus menanam dan dipupuk pemahaman nasionalisme serta patriotisme kepada generasi penerus.
“Mari sekolah tidak hanya mengejar akademik dan non akademik saja. Tentunya perlu lebih memperhatikan rasa nasionalisme dan patriotisme kepada siswa saat ini agar Indonesia tetap utuh dan ada,” katanya. (riz)