TAWANG, RADSIK – Pemerintah Kota Tasikmalaya mengajarkan siswa memilah sampah dari awal.
Salah satunya dengan mengenalkan program Gerakan Donasi Sampah dan Jelantah Ngarah Resik (Gedong Resik) kepada siswa-siswai SMPN 2 Kota Tasik.
“Kalau kita tidak menyiapkan mereka untuk generasi mereka nanti, maka sama dengan kita menunda masalahnya di kemudian hari,” ungkap Pj Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah, Senin (13/2/2023).
Baca Juga:Literasi Bukan Sekadar Membaca Buku, Masih Banyak Aktivitas LainTelkom Utamakan Customer Focus Value
Pada kesempatan itu Pj Wali Kota bersama Dinas Lingkungan Hidup menyapa para siswa. Dia juga sempat melakukan “tos” dengan beberapa pelajar, saat pertama kali tiba di sekolah. Sebelum kemudian memberi pengarahan.
Setelah itu ia menyerahkan karung sampah berkapasitas 50 kilogram secara simbolis kepada salah seorang pelajar. Tujuannya adalah mengajarkan anak-anak itu tentang pentingnya kebersihan.
Nantinya mereka diharuskan memilah sampah yang mereka produksi di sekolah. Sampah organik akan digunakan untuk pakan magot. Sementara sampah an organik atau sampah kering harus dipisahkan untuk kemudian dijual ke bank sampah.
Hasil penjualan akan diinfakan ke Badan Amil Zakat. “Gerakan ini dilakukan guna membangun kesadaran cinta lingkungan kepada warga sekolah khususnya pelajar,” ungkap Cheka.
Melalui kegiatan itu Cheka berharap para pelajar memahami dan menyadari pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekolah.
Sehingga volume sampah bisa dikurangi dari sumbernya yakni orang-orang yang memproduksi sampah itu sendiri alias masyarakat dengan cara memilahnya.
“Sehingga bisa membersihkan Kota Tasik yang kita cintai ini,” pungkasnya. (rga)