GARUT, RADARTASIK.ID – Gempa Garut beberapa waktu lalu menimbulkan kerusakan di dua kecamatan, yakni Kecamatan Pasirwangi dan Samarang. Berdasarkan hasil assessment, ada 511 rumah warga terdampak gempa tersebut.
Assessment dilakukan untuk mengetahui jumlah rumah terdampak aktivitas Sesar Garsela. Tercatat adan 511 rusak ringan, sedang, dan berat.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Satria Budi menyebut, selanjutnya pihaknya akan mengusulkan perbaikan rumah yang rusak. “Rencana selanjutnya mengajukan untuk perbaikan, dan tentunya melihat kemampuan APBD,” kata Satria.
Baca Juga:5 Film Netflix yang Bisa Ditonton FebruariMinyak Goreng Masih Langka di Kota Banjar
Usulan bantuan dari mulai Rp 2,5 juta sampai Rp 5 juta per rumah. Tapi itu baru sebatas usulan. Besaran itu masih dalam pembahasan dan belum ada penetapan. “Jadi nanti bisa juga bantuan pengadaan barang bahan material bangunan untuk yang rusak ringan,” tambah Satria Budi.
Sementara itu, kata Satria Budi, sejauh ini masyarakat di wilayah terdampak sudah melakukan aktivitas seperti biasa. “Alhamdulillah, aktivitas masyarakat sudah berjalan normal,” kata kepala pelaksana BPBD.
Sebelumnya, gempa bumi yang diakibatkan aktivitas Sesar Garsela berkekuatan Magnitudo 4.3 mengguncang wilayah Garut. Gempa menyebabkan rumah warga mengalami kerusakan. Beruntung gempa tak menimbulkan korban jiwa.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pun telah melakukan peninjauan ke daerah terdampak gempa. PVMBG merekomendasikan tiga hal.
Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami PVMBG dr Supartoyo menyebut, tiga rekomedasi adalah mitigasi bencana, pengaturan tata ruang, dan pembentukan perda tentang aktivitas di wilayah gempa bumi.
“Tiga rekomendasi ini bisa menjadi obat yang paling ampuh untuk mengurangi risiko bencana akibat gempa. Ketiganya penting untuk dilaksanakan Pemkab Garut,” kata Supartoyo usai peninjauan beberapa waktu lalu. (mg1)