Melihat korban yang berlumur darah, warga pun langsung membawa Indra ke Puskesmas Jamanis untuk diberikan pertolongan medis. Namun kondisinya yang semakin berat membuat dia harus dirujuk ke RSUD dr Seoekardjo.
Takdir berkata lain, setibanya di RSUD dr Soekarsjo Indra dinyatakan sudah meninggal dunia. Hal itu sesuai kekhawatiran warga yang menduga Indra sudah meninggal dinperjalanan menuju rumah sakit. “Info dari warga yang mengantar, sampai Dawagung juga sepertinya sudah enggak ada (meninggal),” katanya.
Kasus ini pun dilaporkan ke Polsek Jamanis yang datang ke lokasi bersama Sat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota beserta Tim Inafis. Petugas langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan informasi dari warga.
Baca Juga:Kader Bermental, Parpol MenangDua Permendikbud Disosialisasikan
Harun mengatakan bahwa Indra baru saja pulang dari perantauan, tepatnya pada Kamis (2/2/2023) sekitar pukul 03.00. Dia bekerja jaga toilet umum di luar daerah. Di rumah tersebut, hanya ada Indra dan IZ saja, karena saudara lainnya sudah tinggal terpisah. “Bapak dan ibunya juga sudah enggak ada,” katanya.
Disinggung persoalan yang memicu tragedi maut tersebut, Harun tidak mengetahui pasti. Namun IZ sudah beberapa tahun ini mengalami depresi dan sempat diobati secara alternatif. “Sejak ibunya meninggal dia depresi, sekitar 4 tahunan,” ujarnya.
Depresi yang dialami IZ bukan berarti dia sering mengamuk atau sejenisnya. Namun pelaku justru menjadi sosok yang pendiam dan menutup diri. “Dia enggak kerja, makan juga dari tetangga dan saudaranya,” imbuhnya. (rga)
[/membersonly]
Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!