KEPALA Desa Condong Dadang Daniswara mengatakan, kejadian penusukan yang dilakukan adik kepada kakaknya ini cukup menyita perhatian maysarakat, khususnya di Kecamatan Jamanis.
Melihat latar belakang korban pelaku yang merupakan saudara. Orang tua pelaku sudah lama meninggal, kurang lebih 6-7 tahun yang lalu. Pelaku itu dulu ketika orang tuanya masih ada, bekerja di Depok, bagian gudang di salah satu pabrik. “Pelaku mulai tergoncang jiwanya. Saat itu ada yang merampoknya. Diikat dan hampir sampai digorok (lehernya) oleh perampok saat kerja. Itu sudah dua kali dialami oleh pelaku,” kata dia, menjelaskan.
Kemudian, pelaku pulang ke desa dan tidak lama, orang tuanya meninggal. “Makanya agak terganggu pikirannya dari sana, sementara untuk kakaknya itu sudah menikah, hanya saja ditinggal mati juga oleh istrinya,” ucap dia, menambahkan.
Baca Juga:Polda BobolTak Cukup Sosialisasi dan Koordinasi
Saat ini, kata dia, rumah tersebut sudah tidak ada siapa-siapa, hanya diisi pelaku seorang. Lalu kakaknya (almarhum) pulang ke rumah itu dan tinggal berdua bersama pelaku.
“Sepengetahuan saya, sepertinya itu pelaku (adiknya) menyimpan dendam kepada kakaknya (almarhum), dikarenakan sering terjadi pertengkaran. Kakanya (almarhum) itu, setelah dua bulan lamanya bekerja di Bogor (di pasar), baru pulang kemarin (Kamis) sore,” ucapnya.
Kata dia, sebelumnya pelaku masih dalam pemantauan puskesmas, tapi satu tahun ke belakang tidak ada lagi obat. Ia bersama kepala puskesmas konsultasi, dulu dikiranya itu sudah sembuh, padahal masih seperti itu.
“Karena kakanya tidak ada, makannya tidak ada yang mengurus dan pelaku hanya seorang diri di rumhanya. Terkadang dikasih makan oleh tetangga,” jelas dia.
“Pelaku tidak pernah marha ke warga, karena orangnya pendiam. Makan tidak makan di rumah diamnya. Kalau nongkrong suka keluar rumah, suka ada ke kampung lainnya, karena ada kakaknya di sana,” bebernya. (obi)