Kemudian, lanjut dia, gaya politisi seperti ini mencari peruntungan dan peluang yang lebih baik, di partai lain. Jika di partai sebelumnya ini susah peluang naiknya. “Jadi jika pindah di partai lain bisa lebih mendapatkan peluang bagus dan lebih cepat naik dan eksis,” ujar dia.
Kemudian, lanjut dia, alasan lainnya karena timbulnya konflik individu atau partai, dengan alasan kepentingan lainnya. “Sesuatu yang wajar bahwa dengan tiga alasan wajar politisi pindah atau loncat ke partai lain. Namun jika politisi istikamah di satu partai lebih baik. Apalagi yang mampu melewati setiap proses yang bertahap didapatkan oleh politisi nilai istikamah yang baik. Terjaga dari awal sampai akhir di partai politik yang sama, sampai di puncak jabatan,” tambah dia. (dik)
[/membersonly]
Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!