“Jika ada dari partai meminang atau memerlukan, dia akan mengucapkan bismillah sebagai warga Kabupaten Tasikmalaya, jika Allah memberikan jalan syariatnyanya menjadi calon bupati/wakil bupati di pilkada untuk kemaslahatan dan kemajuan Kabupaten Tasikmalaya,” kata dia, menjelaskan.
Mantan Ketua STIA YPPT Priatim Dr Ani Heryani SSos MSi mengatakan, sebagai bentuk pengabdian dari warga negara yang baik, siap jika didorong oleh masyarakat termasuk oleh partai politik untuk maju di Pilkada 2024. “Sebagai warga negara yang baik saya siap. Tenaga dan pikiran saya jika diperlukan untuk Kabupaten Tasikmalaya bahkan negara pun harus siap,” ungkap Ani.
Menurut dia, dalam bentuk partisipasi politik bisa bermacam-macam. Yaitu bisa dengan menyampaikan ide dan gagasan yang dapat dituangkan dalam kebijakan pun itu lebih mengenai lagi. “Sesuai dengan keilmuan saya (Doktor Ilmu Sosial dan Politik Unpad Lulus Tahun 2009) lebih mengkhususkan dalam kebijakan publik, human capital dan gender,” kata dia.
Baca Juga:Bisa Jadi Pilihan RakyatBantuan Parpol Naik
Dia menambahkan, perhatian kepada kebijakan dan pemberdayaan perempuan, secara akademis dapat dilihat dalam Google Scholar. “Google Scholar saya dan juga kebijakan yang pernah saya terlibat sebagai tenaga ahlinya,” ujar dia.
Untuk terjun ke dunia politik, tambah dia, sebenarnya bukan hal yang baru untuknya karena dulu pernah menjadi anggota partai politik. “Di tahun 1999 saya pernah menjadi calon legislatif dan posisi saya di parpol pernah menjadi bendahara umum,” ungkap dia.
Pada saat pembentukan Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI), jelas dia, di Kabupaten Tasikmalaya dirinya pernah menjadi dewan pakar. Kemudian, tahun 2006 pertama kali pilkada langsung Pilkada Bupati Kabupaten Tasikmalaya dirinya adalah anggota panitia pengawas kabupaten dan tahun 2008 pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) yang dilaksanakan pertama kali secara langsung.
“Saya dipercaya sebagai ketua panitia pengawas Kabupaten Tasikmalaya. Dan Alhamdulillah dapat mewakili kaum perempuan karena pada saat itu di seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat hanya ada dua ketua Panwas perempuan,” paparnya.
“Saat ini saya salah satu Presidium KAHMI Kabupaten Tasikmalaya, di organisasi perempuan saya pembina TULIP (Teras Untuk Literasi Perempuan). Aktivitas saat ini turut mengawal para perempuan yang aktif di parpol maupun di organisasi perempuan lainnya untuk mempersiapkan diri aktif dalam proses pengambilan keputusan,” ujarnya, menambahkan.