Pemotongan bersyarat menjadi strategi terakhir pengendalian PMK guna menjaga kestabilan ekonomi peternak Jawa Barat. Terlebih jumlah populasi ternak di wilayah Jabar terdapat 12.059.567 ekor dan rentan terhadap PMK.
”Jawa Barat dikenal sebagai lumbung ternak nasional dan kaya dengan keragaman hewan ternaknya sebagai sumber penopang ekonomi masyarakat,” tutur Taufik Budi Santoso.
”Fokus yang harus dilakukan saat ini adalah pengobatan dan vaksinasi untuk memperkuat kembali kestabilan perekonomian masyarakat,” kata Taufik Budi Santoso.
Baca Juga:Harga Terjangkau, Rasa Lezat dan SmokySDN 1 Cikalang Cetak Generasi Islami
Kepala DKPP Jabar Mohammad Arifin Soedjayana menambahkan, di Jabar telah dilaksanakan penandaan/pemasangan eartag pada 258.352 ekor hewan ternak.
”Untuk target penandaan tahun 2023 di Provinsi Jawa Barat sebanyak 338.372 ekor,” tutur Mohammad Arifin Soedjayana.
Di tempat yang sama, Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Agung Suganda berharap kegiatan kick off pengendalian dan penanggulangan PMK ini dapat mengakselerasi pelaksanaan kegiatan penandaan dan pendataan ternak di Jabar.
Dengan dukungan aplikasi IDENTIK PKH ini mampu meningkatkan akurasi dan validasi data ternak, serta mempermudah pemantauan data produksi dan mutasi ternak secara real time.
”Diharapkan seluruh rangkaian vaksinasi dan penandaan ternak ini dapat menjadi milestone keberlanjutan kegiatan pengendalian dan penanggulangan PMK menuju Indonesia Bebas PMK,” kata Arifin mengutip perkataan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Nasrullah yang ditayangkan secara daring dari Kabupaten Barru, SulSel.
Di tempat terpisah, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengajak seluruh masyarakat untuk turut berpartispasi dalam menyukseskan pemberantasan penyakit mulut dan kuku dari wilayah Indonesia. (red)