Saya besarkan hati suami istri ini. Yakin akan sehat. Berbekal indikasi yang sementara dipegang. Hanya untuk ginjal, saya sarankan suatu terapi tertentu yang sudah terbukti oleh ibu sahabat saya, Ustadz Acep Hilman.
Kami pun pamit. Saling doakan. Saat ditinggal, Mas Radi sorot matanya terlihat bahagia.
**
Kemarin Senin pagi. Semuanya terjawab. Ciuman Mas Radi adalah perpisahan. Saya tak bisa berkata banyak. Ketika Nina mengabarkan Mas Radi sudah tiada.
Baca Juga:Sinyal Koalisi PPP-GerindraKrisis Bacaleg Perempuan
Saya telepon Pak Yanto S Utomo. Direktur Utama Radar Tasikmalaya Group. Menyampaikan berita duka ini. Beliau pun tersentak. “Kalau di Tasik, saya meluncur,” ujar Pak Yanto, setelah menanyakan di mana akan dimakamkan.
Pak Yanto bersama istri dan anak sulungnya Alif, tiba sekitar satu jam setelah pemakaman. Langsung ke rumah duka menemui istri Mas Radi dan dua anaknya, Indra Naufal Firdaus dan Muhammad Raihan Al Fatih. Keluarga kecil ini tampak bahagia. Ditegaskan pimpinan dari suaminya tercinta.
“Mbak Indri sabar ya. Nanti kalau mau di sini ikut Dadan di Radar Tasik. Kalau mau ke Cirebon, nanti ke Radar Cirebon,” terbata Pak Yanto sampaikan kalimat itu ke Mbak Indri. Air mata menggenang di kedua kelopak mata ayah dari tiga anak ini.
Mbak Indri memilih di Tasik. Saya pun bersiap menjalankan mandat ini. Menghimpun keluarga dari tim Radar Tasikmalaya yang sudah berpulang. Saya teringat lagi. Usai pemakaman, saya mengakhirkan diri meninggalkan pusara. Membisikan kata untuk almarhum Mas Radi. “Tenanglah di alam barzah. Istri dan dua anak Mas Radi in syaa Allah kami semua sama-sama menjaga,” lirih kalimat itu saya ucapkan.
Tangis ini ingin meledak. Saya tahan. Saya pandangi bunga-bunga di atas pusara. Mas Radi. Saya bersaksi. Tidak ada keburukan perilakumu. Sosokmu begitu sabar. Selalu mengalah walau dirugikan. Selalu tersenyum walau mengalami kepahitan. Dirimu lebih pasti mengamalkan syarat takwa. Menahan amarah, memaafkan kesalahan orang lain, dan selalu berbuat baik kepada siapa saja.
Itu terbukti. Di lingkunganmu semua orang kehilangan sosok baik hati. Memimpin ke-RT-an, aktif di DKM Masjid. Salat subuh berjamaah dengan membawa dua buah hati, jadi kekaguman para tetangga di lingkungan tempatmu tinggal.