TASIK, RADSIK – Sekolah Dasar (SD) Baiturrahman menanamkan karakter anak sejak dini dengan pembisaan setiap pagi yakni Salat Duha dan ta’dib.
Hal itu diungkapkan Koordinator Ulumuddin SD Baiturrahman Ustadz Latif Anwar ST. Ia mengatakan, salah satu penanaman karakter terhadap anak yakni setiap pagi pembiasaan salat duha. Kedua, ada ta’dib. Ini lebih mendominasi mengenai karakter santri.
”Kenapa dalam ta’dib ini disampaikan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, ta’dib ini adalah dari adab itu penanaman budi pekerti,” ucapnya.
Baca Juga:Kaji Capaian Diplomasi IndonesiaBisa Hindari Gesekan Usai Pilkades
Lanjut Latif, budi pekerti yang didalamnya memuat bisa studi kasus kasus tertentu. Jadi kaitan di rumah dan sekolah harus bagaimana, serta tata krama terhadap guru, teman dan orang tua. ”Itulah penanaman mendasar di ta’dib itu,” ucapnya.
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Contohnya, kata Latif, adalah bahasan aktual tentang gadget, agar bijak cara menggunakanya. ”Itu menjadi menu atau bahasan di bab tik-tokan, karena ada efek yang luar biasa mengganggu stabilitasi anak dalam belajar,” paparnya.
Tentunya, kata Latif, karena tik-tok itu bisa merubah karakter seorang pelajar. Makanya metode penanaman karakter melalui ta’dib ini bertahap level 1 sampai level 6. ”Karena bahasanya bisa sama atau bisa beda,” ucapnya.
Lanjut Latif, kalau sifatnya umum penyampainya akan sampai dari level 1 sampai 6. Contohnya ta’dib dalam penamaman konsep terhadap anak tentang cara ibadah, air wudu, salatnya, itu bahasanya akan sama dari level 1 sampai 6 .
”Namun bisa jadi pada situasi kondisi tertentu berbeda, tergantung kasus levelnya. Apakah sudah ke arah pergaulan atau tidaknya,” paparnya.
Kalau begtu, kala Latif, nantinya anak-anak akan diberikan pemahaman bagaimana bergaul. Dimana adab-adab apa cara bergaul, kalau level bawah anak-anak 1 atau 3 bagaimana penanaman cara supaya lepas dari orang tua ketika di sekolah.
”Makanya kita punya standar kelulusan itu berdasarkan levelnya,” paparnya.
Baca Juga:Demi: Ade Lebih Percaya DiriTahun Depan, Anggaran Pilkada Harus Klir
Pihaknya sampaikan, standar kelulusan setiap level, kalau yang lain standar kelulusanya di kelas 6 saja. Namun di sekolahnya punya kelulusan justru berdasarkan level.