TASIK, RADSIK – SMAN 10 Tasikmalaya kembali mengadakan program kevokasian untuk kelas XII. Hal itu agar siswa mempunyai bekal keahlian saat lulus sekolah.
Wujudnya sekolah ada kelas vokasi yang dihubungkan program Prakarya dan Kewirausahaan (PKWU), berkolaborasi dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Tasikmalaya. Dilaksanakan pada pertengahan Februari 2023.
Wakasek Kurikulum SMAN 10 Tasikmalaya Ari Wawan Darmawan SPd MPd menyampaikan, SMAN 10 Tasikmalaya terbentuk kelas vokasi, karena dasar 2018-2020 ada kepercayaan Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat (Jabar) untuk menjadi sekolah PKWU. ”Oleh karenanya, sekarang SMAN 10 Tasikmalaya terus mengusahakan siswa saat lulus mempunyai keahlian tertentu,” katanya kepada Radar, Selasa (17/1/2023).
Baca Juga:Memulai Hidup Sehat Bersama AceSaling Tunggu
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Dalam penerapan PKWU ini, sekolah bekerja sama dengan BLK Kabupaten Tasikmalaya. Arahnya sebagai penguatan PKWU, agar mendapatkan keterampilan kerja dan penerapan kewirausahaan.
“BLK Kabupaten Tasikmalaya, akhir-akhir semester sering membuka kelas. Kesempatan ini, digunakan SMAN 10 Tasikmalaya untuk membekali siswa yang ingin bekerja dengan keahlian tertentu,” ujarnya.
Dalam kegiatan BLK Kabupaten Tasikmalaya, ditargetkan ada sekitar 120 siswa kelas XII atau 60 persen yang akan mengikuti program vokasi. Mulai dari otomotif, menjahit, tata rias, dan olahan makanan.
“Peminatan ini ketika siswa lulus arahnya agar memiliki bekal masa depan,” katanya.
Mengingat, SMAN 10 Tasikmalaya harus mampu menjawab tantangan. Tentunya dalam mengantarkan setelah mereka lulus sekolah, apakah melanjutkan ataupun bekerja.
Sebab sudah melihat, di lingkungan SMAN 10 Tasikmalaya, banyak masyarakat yang menginginkan anak yang lulus sekolah untuk langsung bekerja. Kemudian, saat berkunjung ke pabrik garmen ternyata banyak alumni bekerja di sana.
Baca Juga:Tak Ingin Jadi PelengkapAzies: Tidak Ada Pencopotan
“Dengan melihat ini, berarti harus difasilitasi dengan keahlian sesuai minatnya,” ujarnya.
Kepala SMAN 10 Tasikmalaya Dr H Yonandi SSi MT mengatakan usahanya membangun semangat kepada siswa kelas XII yang tidak melanjutkan pendidikan yakni memiliki kompeten sesuai kebutuhan industri, wirausaha dan dunia kerja. Supaya setelah mereka lulus dari SMAN 10 Tasikmalaya, dapat memilih melanjutkan bekerja atau berwirausaha. “Kita ingin lulusan dari SMAN 10 Tasikmalaya tidak membebani orang tua,” katanya.