MANONJAYA, RADSIK – Keuletan dan ketekunan dalam suatu proses akan membuahkan hasil. Seperti yang dilakukan Heri Herlana, Warga Desa Margaluyu Kecamatan Manonjaya. Dia berhasil membuat payung pengantin yang pasarnya tembus sampai luar negeri.
Kata Heri, awalnya hanya coba-coba atau iseng membuat payung pengantin dengan memanfaatkan limbah triplek dan bambu. “Tapi setelah coba membuat alhamdulillah banyak yang minat,” ujar dia kepada Radar, kemarin.
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Baca Juga:Yuk Jajan Produk UMKM!Disdik Percepat Platform Merdeka Mengajar
Kemudian, kata dia, semakin ke sini banyak yang memesan. Pemasaran masih sebatas mulut ke mulut, sehingga banyak yang datang ke rumah untuk memasan langsung. “Sekarang sudah mulai mencoba menjual secara online,” ucap dia, menambahkan.
Saat awal-awal pasarnya masih dekat, seperti Sukaraja, Ciawi, Rajapolah dan lainnya tidak ke luar kota seperti ke Bandung dan Jakarta. Namun, saat ini pemesan sudah ada yang dari Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Jayapura. Kalau dari Jakarta juga pernah, pesanannya bisa sampai 200 payung. “Bahkan untuk luar negeri juga ada, yakni Australia,” pungkasnya.
Lanjut dia, payung yang dibuat bermacam ukuran. Mulai dari diameter 52 cm dan 60 cm. Sedangkan untuk harga mulai dari Rp 205.000-375.000. “Saya mengajak kepada para pemuda yang mencintai seni, agar bisa membuat usaha sendiri. Berkarya agar dapat menghasilkan,” kata dia, menambahkan.
Kepala Desa Margaluyu Kecamatan Manonjaya Dian mengatakan, pengrajin payung pengantin dari lingkung seni Sanggar Putra Pajajaran, pihaknya sangat mendukung sekali.
“Salah satunya bekerja sama untuk mempromosikan potensi-potensi ataupun bakat yang ada di Desa Margaluyu khusunya kesenian maupun kebudayaan,” ujar dia.
“Memang konsentrasi pemetintah Desa Margaluyu di titik beratkan di kesenian dan kebudayaan yang akan dijadikan ikon di Desa Margaluyu,” ucapnya, menambahkan.
Ke depan, kata dia, pihaknya sedang membuat konsep bekerja sama dengan BUMDes, maupun BUMD dan BUMN serta kementerian terkait bagaimana ke depannya bisa berdiri Galeri Desa Margaluyu. “Sehingga menjadi kunjungan wisata, khususnya seni budaya,” kata dia. (obi)
[/membersonly]