BANJAR, RADSIK – Seorang pelajar SMKN 2 Kota Banjar berinisial ZT (17) meninggal dunia usai terlibat kecelakaan lalu lintas di Jalan Brigjen M Isa, di Lingkungan Cipadung RT 08 RW 03 Kelurahan Purwaharja Kecamatan Purwaharja sekitar pukul 02.30, Minggu (15/1/2023). Korban merupakan warga Dusun Ciminyak RT 01 RW 01 Desa Karyamulya Kecamatan Cisaga Kabupaten Ciamis.
”Korban dibonceng temannya RN (17) mengendarai motor Honda Sonic dengan nomor plat Z 5213 TAQ saat terlibat kecelakaan secara adu banteng dengan minibus bernomor polisi R 1775 P di depan Mapolsek Purwaharja,” kata Kasat Lantas Polres Banjar, AKP Asep Saepuloh, kemarin.
RN, warga Dusun Sukamenak RT 02 RW 09 Desa Cisaga Kecamatan Cisaga Kabupaten Ciamis juga tak tertolong setelah ditangani tim medis. RN meninggal dunia beberapa jam berjuang di IGD.
Baca Juga:Iwan atau ErryTertutup T erbuka
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Sementara pengendara minibus atas nama Sugiono, warga Kabupaten Pangandaran hanya mengalami luka lecet dan selamat dalam insiden tersebut. ”Diduga lalai dan kurang hati-hati saat mengendarai sepeda motornya, sehingga korban tidak memperhatikan situasi arus lalu lintas dan tidak bisa mengendalikan kendaraannya saat dari arah berlawanan datang minibus Daihatsu Sigra dari arah barat,” ujar AKP Asep Saepuloh.
Meninggalnya dua korban saat berkendara, lanjutnya, dapat menjadi pembelajaran bagi pengendara lainnya, khususnya remaja di bawah umur agar menaati peraturan saat berkendara. Ia mengimbau masyarakat agar senantiasa waspada saat berkendara di jalan raya. Khususnya bagi para orang tua agar meningkatkan pengawasannya terhadap anak-anaknya.
”Jangan sampai dibiarkan putra putrinya berkendara tanpa SIM. Terlebih, saat ini banyak sekali remaja yang berkendara di malam hari tanpa memperhatikan tata tertib lalu lintas yang ada sehingga selain membahayakan dirinya sendiri juga membahayakan pengendara lain,” ucapnya.
Tingginya tingkat kecelakaan lalu lintas di jalan raya perlu menjadi perhatian serius, baik bagi masyarakat maupun Satlantas. Adanya sistem tilang elektronik atau ETLE untuk beberapa kasus dinilai belum dapat menertibkan para pelanggar lalu lintas.
Salah satu warga Banjar, Rudi, mengaku miris dengan fenomena pengendara di jalan raya khususnya pada malam hari yang banyak didominasi berandalan bermotor.