Taufiq menjelaskan, opsi DPW akan menolkan ketua DPD NasDem pun belum pasti lantaran rapat tersebut tidak membuahkan kebijakan berupa surat keputusan (SK)) atau lainnya. Masih sebatas wacana yang belum pasti, yang dimaknai jajaran kepengurusan Kota Tasikmalaya sebagai peringatan agar semakin serius dalam mengonsolidasi partai.
“Makanya mungkin warning ini kalau dalam waktu dekat tak ada perubahan mungkin akan dilakukan (penggantian ketua, Red). Jadi kita tak kaget lah, toh pengurus Jawa Barat sudah menyampaikan,” kata Taufiq.
Kondisi tersebut disikapi jajaran DPD NasDem secara positif sebagai bahan evaluasi agar kinerja perekrutan keanggotaan dan restrukturisasi bisa lebih bergairah. Mengevaluasi kepengurusan yang dinilai pasif untuk digeser ke posisi yang sesuai dengan kemampuannya.
Baca Juga:Sinergi Membangun Masyarakat BerkualitasIip Tak Takut Mencalonkan Kembali
“Kita akui, struktur partai sampai DPRT belum terbentuk 100 persen. Sejatinya ketika restrukturisasi kepengurusan sudah tuntas, kita akan realisasikan pelantikan, pendidikan politik dan kemah restorasi sesuai agenda program kerja DPD dalam mengonsolidir. Karena semua belum rampung jadi kita dievaluasi,” ungkapnya.
Ada pun di luaran isu H Azies akan dicopot, lanjut Taufiq, pihaknya merasa akan dirugikan. Sebab, figur Azies dinilai mampu mengatrol kebesaran NasDem menjelang Pemilu 2024. “Kalau pun terjadi, ya kerugian juga bagi kami. Meski di sisi lain, kita tidak bisa berbuat apa-apa ketika DPW Nasdem menilai seperti itu (kinerja belum optimal, Red). Namun, kami pengurus tergerak untuk lebih konsen dalam mengerjakan agenda-agenda partai menjelang pertarungan politik mendatang,” tekad Taufiq.
Wakil Ketua DPD NasDem Kota Tasikmalaya Tjahja Wandawa membenarkan bila DPW memang tengah melakukan evaluasi terkait progres organisasi menjelang Pemilu 2024 sejak sebulan lalu.
“Memang DPW tengah mengevaluasi kinerja setiap DPD se-Jabar. Dari pertemuan dengan DPW muncul sejumlah opsi untuk pembenahan organisasi Nasdem di sini (Kota Tasik). Tetapi soal isu reposisi Kakak Azies maupun pengurus lain, sejauh ini belum ada SK-nya,” kata Tjahja.
Para pengurus, termasuk dirinya pun hanya bisa menunggu dan akan fatsun terhadap keputusan apapun yang diberikan DPW. Sejumlah sumber lain menyebut Azies akan diarahkan untuk fokus menghadapi Pilkada 2024, sementara kendali organisasi DPD bakal dimandatkan kepada kader lain.