Seperti halnya Evi, Tatang juga melihat ada ketidakharmonisan antara sebagian birokrat dengan Pj Wali Kota Tasikmalaya. Hal ini karena figur Cheka saat ini lebih terlihat sebagai rival OPD ketimbang pimpinan dari gabungan OPD. “Pejabat eselon II saya lihat sudah apatis dengan kebijakan Pj Wali Kota,” ujarnya.
Ketidakharmonisan birokrasi ini menurut dia tidak hanya berdampak pada para pegawai. Korban sebenarnya dari setiap persoalan di roda pemerintahan adalah masyarakat. “Bukan kinerja pemerintah saja, lebih bahayanya berdampak pada masyarakat,” katanya.
Dia tidak begitu mempersoalkan asal usul Cheka yang bukan warga lokal. Hanya saja dia ingin sosok Pj Wali Kota bisa membangun komunikasi yang baik dengan para birokrat dan juga masyarakat. “Perhatian dan fokus kerja pun jangan hanya di sektor tertentu saja,” imbuhnya. (rga)