BANJAR, RADSIK – Pria paruh baya meninggal saat sedang menyemir sepatu di Jalan Kantor Pos Kelurahan Hegarsari Kecamatan Pataruman, Kamis (12/1/2023). Pria tersebut datang menggunakan sepeda motor Yamaha Vixion dengan plat nomor D 2383 VBB sekira pukul 12.00.
Salah satu saksi yang membuka usaha jasa semir dan sol sepatu di Jalan Kantor Pos Kota Banjar Undang Rohman mengatakan, almarhum memang sering mampir untuk menyemir sepatu. “Sudah langganan, tadi sedang menyemir sepatu dan tiba-tiba ambruk tersungkur ke trotoar. Saat kita bangunkan sudah tak sadar,” tuturnya kemarin.
Pria tersebut kemudian dilarikan ke RSUD Kota Banjar setelah dievakuasi warga bersama aparat keamanan setempat. Kapolsek Pataruman, AKP Hadi Winarso membenarkan laporan warga terkait pria lansia yang meninggal dunia tersebut. “Kami langsung memeriksa TKP dan mencari identitas korban,” ucapnya.
Baca Juga:Reklame Nakal Ditertibkan30 Personel Sekretariat PPK Ditetapkan
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Dari hasil pemeriksaan, diketahui korban adalah Dudi (64) warga Dusun Bantar Dawa Desa Rejasari Kecamatan Langensari.
Sementara itu, dari keterangan putri kedua korban, Heni, diketahui ayahnya tersebut memang selalu mereparasi sepatu rusak untuk di jual kembali. “Padahal kami selalu larang bapak untuk beraktivitas lagi tapi beliau memang senang jalan-jalan seperti itu,” terangnya.
Menurut Heni, Dudi memiliki gejala penyakit jantung karena diketahui terjadi pembengkakan pada kedua kakinya. “Tapi tidak pernah mau memeriksakan kesehatannya,” imbuhnya.
Dr Hendrik, dokter Forensik IPK RSUD Kota Banjar mengungkap dari hasil visum luar korban terdapat luka di wajah dan dahi. “Diduga itu merupakan luka benturan akibat jatuh tersungkur tapi bukan menjadi penyebab kematiannya,” ungkapnya.
Karena keluarga korban sudah menerima kematian almarhum, lanjutnya, maka tidak dilanjutkan ke otopsi. “Tapi dari gejalanya, korban meninggal karena diduga mengalami serangan jantung,” kata dr Hendrik. (cep)
[/membersonly]
Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!