CIHIDEUNG, RADSIK – Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jalan Cihideung mulai tak sabar. Mereka mendatangi Dinas KUMKM Perindag, yang menjadi bagian dari tim penataan, untuk meminta kejelasan konsep yang dijanjikan. Yakni mengakomodir pedagang kaki lima. Sayang, saat didatangi, pihak dinas terkait belum bisa memberi penjelasan. Khususnya soal rencana pemberdayaan PKL.
“Karena kewenangan pastinya ada di tim Penataan,” ungkap Ketua Paguyuban PKL Cihideung Adang Sutiawan kepada Radar, kemarin (12/1/2023).
Dia mengaku telah beberapa kali mencoba bertemu dengan H Tedi Setiadi, sebagai Ketua Tim Penataan. Namun sampai kemarin, upaya itu belum juga membuahkan hasil. “Sudah beberapa kali kami ingin ketemu, tapi belum bisa juga,” katanya.
Baca Juga:Pelototi Celah Kampanye di KampusBerharap Kualitas Pendidikan Meningkat
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Pria yang juga berjualan komoditas pakaian itu akan menagih janji Tim Penataan. Sebab, sebelumnya H Tedi sudah menargetkan konsep itu akan rampung di Januari 2023. “Katanya kan awal 2023 akan selesai,” terangnya.
PKL Cihideung pun berencana melayangkan surat. Meminta pertemuan dengan tim penataan. Jika tidak direspons, maka para pedagang akan menggruduk Bale Kota atau melakukan aksi ke DPRD Kota Tasikmalaya.
“Kalau tidak juga direspon kita akan datangi Bale Kota atau ke DPRD Kota Tasikmalaya,” katanya.
Beberapa waktu sebelumnya, Adang mengatakan pihaknya ingin secepatnya ada kejelasan soal konsep penataan. Supaya jelas pedagang-pedagang yang memang berhak dan difasilitasi untuk berjualan di Jalan Cihideung. “Karena nanti kan dikasih TDU (Tanda Daftar Usaha), jadi jelas,” ucapnya.
Tidak bisa dipungkiri saat ini di Jalan Cihideung banyak dimasuki pedagang-pedagang baru. Meski tidak sampai terjadi konflik, namun kecemburuan sosial tetap ada. “Karena yang disoroti petugas itu kami pedagang yang sudah lama berjualan di sini,” terangnya.
Maka dari itu pihaknya meminta agar tim penataan bisa menyosialisasikan dulu secara langsung pihak-pihak terkait. Termasuk para PKL yang selama ini berjualan di Jalan Cihideung. “Jangan nantinya tiba-tiba diterapkan,” katanya.
Baca Juga:Siap Ubah Sistem Pembayaran Listrik PJUPria Paruh Baya Meninggal Saat Nyemir Sepatu
Salah seorang PKL, Aip Saripudin (63) mengaku efek pedestrian berdampak sangat positif terhadap dagangannya. Pasalnya pengunjung yang lebih banyak, potensi pembeli pun meningkat. “Alhamdulillah sangat terasa setelah dibuat seperti ini peningkatannya,” ucapnya.