“Kita percaya dengan begitu, daya tawar untuk Kabupaten Tasikmalaya akan lebih menguat, sebab selama ini sudah sering kita bahas hanya selalu mentok, mulai dari zaman Pak H Bubun sampai H Budi terakhir dan Pak Yusuf, selalu jadi pembahasan,” paparnya.
Ketua Komisi III DPRD Kota Tasikmalaya H Wahid menuturkan hal serupa. Ketika pemkot sudah keterbatasan lahan dan melakukan pembebasan milik masyarakat di sana tidak memungkinkan. Baiknya itikad merealisasikan pemanfaatan eks setda lama mulai ditempuh seserius mungkin.
“Apalagi pemkot kan mau ada wacana melanjutkan pembangunan pedestrian sampai Simpang Panyerutan, nah kontan ketersediaan lahan parkir semakin menipis dan itu harus diantisipasi salah satunya mulai getol melobi lahan-lahan yang memungkinkan di sana agar bisa dikerjasamakan,” harap ketua DPC PKB ini.
Baca Juga:Ceres SwastaKemiskinan dan Sampah Jadi Fokus 2024
Wahid menambahkan hasil rapat kerja bersama dinas terkait beberapa kesempatan terakhir, mulai muncul alternatif sarana parkir yang disediakan para pemilik lahan di sekitaran HZ Mustofa. Namun, hal itu baru sebatas solusi jangka pendek, dalam mereduksi persoalan parkir di ruas lain.
“Nah langkah atau solusi jangka panjangnya juga harus intens diseriuskan supaya progresnya bisa terjawab di tengah penataan pusat kota dari sisi pedestrian sudah dapat apresiasi tinggi dari berbagai pihak, dilanjutkan penataan parkirnya,” kata dia.
Daripada Mangkrak, Ambil Tawaran
ANGGOTA Komisi II DPRD Kabupaten Tasikmalaya Asep Muslim mengatakan, dari dulu pihaknya sudah mendorong pemanfaatan aset-aset di Kota Tasikmalaya untuk menghasilkan PAD.
“Ya daripada mangkrak tidak jelas. Bahkan tidak hanya soal bekas setda, tapi masih banyak puluhan lainnya. Pemkab harus segera menyambut baik tawaran itu, karena kesemaptannya ada,” ujarnya kepada Radar, tadi malam.
Kata dia, ini merupakan peluang yang baik dalam pemanfaatan aset-aset di wilayah Kota Tasikmalaya. “Sekarang pemkab tinggal berhitung bersama terkait benefit atau PAD seperti apa yang bisa menguntungkannya. Sehingga kedua belah pihak bisa saling menguntungkan satu sama lain,” kata mantan ketua GP Ansor Kabupaten Tasikmalaya ini.
Menurut dia, kondisi saat ini sama-sama saling membutuhkan. Pemkot Tasikmalaya sedang membutuhkan lahan untuk kawasan parkir, hal itu berimbas dibangunnya pedestrian kawasan HZ dan Cihideung. Sehingga sangat dibutuhkan lahan parkir yang dekat dengan kawasan tersebut.