Ada pun gambaran umumnya, lokasi lapak darurat akan tetap berada di lokasi yang sama. Penempatan lapak pun akan menyesuaikan kios-kios yang sebelumnya ditempati oleh pedagang. “Jadi pemetaan lapaknya tetap, lokasinya juga tetap,” katanya.
Sebelumnya, anggota Komisi II DPRD Kota Tasikmalaya M Rizal Ar Sutadiredja menilai bahwa keringinan pedagang yang ingin secara langsung melakukan perbaikan akan sangat berat dilakukan. Apalagi jika harus menyesuaikan spesifikasinya sebagaimana standar untuk bangunan pasar. “Jadi pasti butuh waktu yang tidak sebentar, paling cepat paling bisa dimulai dengan APBD perubahan,” ungkapnya kepada Radar, Jumat (6/1/2023).
Pasar Cikurubuk saja, kata Rizal, pasca kebakaran 2015 silam pun belum diperbaiki secara utuh. Kecuali jika memang pemerintah punya alternatif khusus yang bisa mempercepat perbaikan. “Kalau dibilang dari BTT, sepertinya belum memungkinkan,” katanya.
Baca Juga:PKL Tak Ingin Dapat ’Kejutan’Demam Lato-lato Jangan Kebablasan
Pemkot harus memusyawarahkan persoalan perbaikan pasar ini. Karena menurutnya pedagang pun tidak bisa menunggu terlalu lama sampai pasar dibangun ulang. “Kalau menurut saya solusinya ya lapak darurat, tapi tentu ini harus dimusyawarahkan dengan para pedagangnya,” ucapnya. (rga)
[/membersonly]
Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!