PANGANDARAN – Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Pangandaran memastikan tes P3K tahun depan tetap ada. Namun jumlah formasinya belum diketahui. “Kalau tes P3K tahun 2022 jumlahnya kan 335, itupun pengajuan yang tahun 2019,” kata Kepala BKPSDM Kabupaten Pangandaran Dani Hamdani kepada Radar, Senin (9/1/2023).
Dia menjelaskan biasanya sebelum ada penentuan formasi untuk P3K, ada verifikasi terlebih dahulu dari pemerintah. Biasanya 3 bulan sebelum pengumuman jumlah formasi. “Nanti pengajuannya diverifikasi lagi,” ujarnya.
Namun dia memprediksi kemungkinan formasi tahun ini masih akan diperuntukkan bagi guru honor. Sementara untuk tenaga teknis belum ada informasi.
Baca Juga:Pemberantasan Tikus Terbentur AnggaranAde-Cecep Kembali Bersama?
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Saat ini tercatat masih ada sekitar 900 guru honorer yang tersisa di Kabupaten Pangandaran. Pihaknya akan mengusahakan agar semuanya bisa dimasukan dalam P3K. “Kalau keinginan kita semuanya dituntaskan,” jelasnya.
Dia menjelaskan data tersebut didasarkan pada Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Awalnya jumlah mereka lebih dari 1000 orang. Namun setelah adanya formasi tahun kemarin, jumlah itu berkurang. “Tadinya kan seribu lebih, kemarin ada 335 formasi, nah sekarang berkurang jadi 900,”ucapnya.
Sementara untuk formasi CPNS, kata dia, hingga sekarang juga belum ada kepastian. Dia pun masih menunggu informasi lebih lanjut dari Kemenpan RB.
Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pangandaran Dodi Djubardi mengatakan untuk saat ini, skema P3K merupakan solusi terbaik. “Terutama bagi yang sudah lama mengabdi,” ucapnya.
Dia menilai kinerja dan peran guru honorer sama baiknya dengan tenaga guru PNS. Sebab itu kehadiran mereka dibutuhkan di lembaga pendidikan. “Keduanya-duanya sangat berperan,” ungkapnya. (den)
[/membersonly]
Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!