CIHIDEUNG, RADSIK – Tim penataan kawasan pedestrian menargetkan konsep dirampungkan bulan ini. Namun, para pedagang kaki lima (PKL) masih belum menerima perkembangan apapun.
Ketua Paguyuban PKL Cihideung Adang Sutiawan mengaku masih harap-harap cemas dengan konsep yang akan diterapkan tim penataan. Dikhawatirkan, konsep itu jauh dari ekspektasi para pedagang. “Khawatirnya tiba-tiba diterapkan tapi tidak sesuai harapan,” ungkapnya kepada Radar, Senin (9/1/2023).
Di sisi lain, pihaknya juga ingin secepatnya ada kejelasan soal konsep penataan. Supaya jelas pedagang-pedagang yang memang berhak dan difasilitasi untuk berjualan di Jalan Cihideung. “Karena nanti kan dikasih TDU (Tanda Daftar Usaha), jadi jelas,” ucapnya.
Baca Juga:Demam Lato-lato Jangan KebablasanMaksimalkan Pajak Hiburan dan Restoran
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Tidak bisa dipungkiri, saat ini di Jalan Cihideung banyak dimasuki pedagang-pedagang baru. Meski tidak sampai terjadi konflik, namun kecemburuan sosial tetap ada. “Karena yang disoroti petugas itu kami pedagang yang sudah lama berjualan di sini,” terangnya.
Maka dari itu, pihaknya meminta agar tim penataan bisa menyosialisasikan dulu langsung ke pihak-pihak terkait. Termasuk para PKL yang selama ini berjualan di Jalan Cihideung. “Jangan nantinya tiba-tiba diterapkan,” katanya.
Salah seorang PKL Aip Saripudin (63) mengaku pedestrian berdampak positif terhadap dagangannya. Pasalnya pengunjung yang lebih banyak, potensi pembeli pun meningkat. “Alhamdulillah sangat terasa setelah dibuat seperti ini peningkatannya,” ucapnya.
Namun, di sisi lain saingan usaha pun jadi semakin banyak, karena banyak berdatangan pedagang baru. Meski baginya tidak masalah, namun ketika kondisi semerawut yang disoroti adalah PKL lama. “Sebelumnya yang jual mainan hanya beberapa saja, sekarang banyak yang jualan mainan,” imbuhnya.
Sebelumnya, Ketua Tim Penataan Kota Tasikmalaya H Tedi Setiadi mengatakan, pemkot tidak ingin konsep ini terus menggantung tanpa ada kepastian. Dia berharap bisa menyelesaikannya di awal tahun 2023 mendatang untuk selanjutnya diterapkan. “Insya Allah bulan Januari, keinginan kami seperti itu,” ujarnya.
Pihaknya pun mengakui Jalan Cihideung tidak memungkinkan untuk menampung semua pedagang atau PKL lama. Sehingga perlu pola yang khusus supaya bisa diterima semua pihak. “Memang itu betul (tidak menampung semua),” terangnya. (rga)