TAWANG, RADSIK – Mengejar juara dalam sebuah kompetisi khususnya olahraga antar sekolah bukan sekadar untuk prestasi. Namun ada gengsi yang terangkat ketika tim berhasil naik podium dan mengangkat trofi juara.
Seperti pada kompetisi basket antar sekolah yang dilaksanakan oleh Ikatan Guru Olahraga Nasional (Igornas) Kota Tasikmalaya di GOR Sukapura Komplek Dadaha. Ada 56 tim basket sekolah yang memperebutkan piala Wali Kota Tasikmalaya. 56 tim tersebut terbagi menjadi beberapa tingkatan kompetisi dan kategori.
Untuk SD ada 6 tim di mana putra dan putri masih digabung. Di tingkat SMP ada 14 tim putri dan 156 tim putra, sedangkan tingkat SMA ada 8 tim putri dan 12 tim putra. Kompetisi diselenggarakan 5 – 14 Januari 2023 dengan sistem grup di mana semua tim akan saling berhadapan satu sama lain. Tim dengan poin tertinggi terntunya yang berhak mendapatkan trofi juara.
Baca Juga:Pamerkan Produk Pertanian 2 Minggu SekaliPuluhan Tower Nunggak Pajak
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Koordinator kompetisi, Heryanto mengatakan kompetisi ini sebagai ajang untuk menyalurkan hasil latihan para pemain di masing-masing tim. Karena tanpa ada kompetisi, motivasi pemain untuk berlatih akan sangat kurang. “Apalagi event kompetisi basket terbilang jarang di Kota Tasik,” ungkapnya kepada Radar, Jumat (6/1/2023).
Di sisi lain, kompetisi ini juga jadi momen para pelajar mengisi masa libur sekolah. Sehingga momen liburan ini bisa tetap dimanfaatkan untuk hal yang positif. “Tadinya mau akhir Desember, tapi diundur karena tempatnya masih digunakan untuk lomba yang lain,” katanya.
Ditanya soal potensi basket di Kota Tasikmalaya, menurutnya cukup baik. Apalagi saat ini hampir semua sekolah punya ekskul bola basket. “Rata-rata sudah punya, memang belum semuanya bisa ikut,” ucapnya.
Di sisi lain, tidak dipungkiri postur tubuh sangat menunjang prestasi di tingkat nasional. Namun tentunya itu bukan hambatan bagi pemain untuk bisa terus mengejar prestasi. “Kalau di Priangan timur kita masih bisa bersaing, kalau untuk nasional memang agak berat,” katanya. (rga)
[/membersonly]
Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!