CIPEDES, RADSIK – Di usianya yang sudah tidak lagi muda, Icah (69) warga Gudang Pasantren RT/RW 02/04 Panglayungan Kecamatan Cipedes, harus mengurusi dua saudaranya yang terbaring sakit dan di usia lanjut sejak beberapa tahun terakhir. Mereka tinggal di rumah kontrakan kawasan tersebut seluas 3 kali 4 meter persegi.
Belasan tahun terakhir, Icah mengontrak di sana dan mengandalkan bantuan pemerintah sesekali. Serta warung kecil di kontrakan tersebut. Sebab, anaknya pun mengalami sakit dan baru beberapa bulan terakhir mulai membaik.
“Saya hanya mengandalkan dari warung kecil di kontrakan, itu juga harus membayar bayar kontrakan Rp 350.000 per bulan dan listrik 75.000 perbulan,” kata Mak Icah dengan suara lirih, Rabu (4/1/2023).
Baca Juga:UMK Tak Dipenuhi, Sanksi Menanti20 Anggota PPK Segera Bertugas
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Mak Icah mengaku sudah 12 tahun merawat sang kakak Edi (74) yang mengalami kelumpuhan dan kebutaan, juga adiknya Hana (62) yang menderita kalumpuhan. Beruntung, Icah menyebut selama ini mendapatkan bantuan dari pemerintah melalui program untuk warga miskin. Hanya saja, bantuan itu cukup untuk dirinya saja, sementara kedua saudaranya yang sakit, mereka belum pernah mendapatkan bantuan. “Kedua saudara saya tidak mendapat bantuan, padahal kami memiliki identitas kartu keluarga masing masing,” jelasnya.
Menurutnya dua saudaranya tersebut sejatinya memiliki putra-putri. Sayangnya berada di luar daerah dan juga dalam kondisi perekonomian yang tidak mapan. Otomatis, ia yang mesti mengurusi dua saudaranya tersebut baik untuk kebutuhan sehari-hari mau pun pengobatan.
“Ya mau gimana lagi, yang terpenting saya diberikan sehat biar bisa mengurus dua saudara dan satu putra saya yang kemarin juga jatuh sakit,” harap dia.
Ketua Karang Taruna Panglayungan Fahmi Ozos mengakui Mak Icah selama ini sudah tinggal di kontrakan wilayahnya dan ber-KTP warga Kota Tasikmalaya. Namun, hanya memiliki keluarga dua saudara tersebut, yang mana sama-sama berusia lanjut dan butuh bantuan.
“Kita harap siapapun baik pemerintahan, atau agnia bisa memperhatikan keluarga mak Icah secara berkesinambungan. Sebab, selain kesehatan mereka juga mesti diperhatikan kebutuhan sehari-hari,” harap Fahmi. (igi)