Salah satu guru honorer di Kabupaten Tasikmalaya Aris Yulianto menyebutkan, kalau seandainya wacana penghapusan total guru honorer tanpa adanya solusi jelas bakal bereaksi keras. Jika honorer dihapus begitu saja, itu merupakan tindakan yang tidak berkeadilan, apalagi bagi honorer yang mengabdi lama.
“Jika dihapus untuk dialihfungsikan status menjadi ASN, itu harapan kami semua. Guru honorer jelas mempunyai andil dalam membangun, salah satunya menyiapkan dan memastikan kualitas generasi penerus dari sisi pendidikan. Sebab, pendidikan merupakan salah satu indikator IPM,” ucapnya.
Sejauh ini, kata Aris, bersyukur ada perhatian dengan pemberian insentif daerah, ada surat penugasan dari bupati yang bisa dipakai untuk pembuatan NUPTK dan syarat mengikuti PPG.
Baca Juga:Jeda Dua Tahun, Aroma Petahana PudarChui Mie
“Harapannya regulasi kan sudah ada, tinggal formasi saja disiapkan sebanyak banyaknya oleh pemda agar para guru honorer lainnya dapat kesempatan jadi ASN. Namun sampai sekarang belum ada kepastian, masih simpang siur, pemerintah masih mengkaji regulasi yang pas buat penanganan masalah honorer,” ujar Aris menjelaskan. (obi)
[/membersonly]
Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!