PANGANDARAN, RADSIK – Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi (Unsil) melakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat untuk Kelompok Lebah Madu Taruna Karya (Taka) di Gedung Serba Desa Margacinta Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran, pada 22 Oktober 2022.
Arahnya yakni untuk Peningkatan Produktivitas Budidaya Lebah Madu sebagai Upaya Peningkatan Pendapatan Masyarakat di Desa Margacinta Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran.
Dalam Pengabdian kepada Masyarakat ini, sebagai wujud Tri Darma perguruan tinggi yang harus dilakukan oleh setiap dosen. Untuk Tim Pengabdiannya yakni Dr Ade Komaludin SE MSc, Jumri SE MSi dan Iwan Ridwan Paturochman SH MH.
Baca Juga:Siswa Tak Boleh Dikeluarkan Semena-menaJuara 1 Duta Pariwisata Remaja Indonesia
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Dengan sasaran pelatihan ini melibatkan 30 orang. Terdiri dari kelompok budidaya yang tergabung dalam Taka serta perwakilan pembudidaya dari setiap dusun yang ada di Desa Margacinta.
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Dr Ade Komaludin SE MSc mengatakan, tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang upaya peningkatan produktivitas dalam budidaya lebah madu di Desa Margacinta.
”Kegiatan pengabdian ini, arahnya agar di Desa Margacinta dapat meningkatkan produksi madu. Tentunya yang dapat berefek kepada peningkatan pendapatan masyarakatnya,” katanya kepada Radar, Senin (26/12/2022).
Mengingat, sambung ia, Desa Margacinta yang berada di Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran memiliki 7 Dusun terdiri dari Dusun Balengbeng, Cikadu, Cibunian, Cidawung, Margajaya, Pangancraan dan Karangkamal. Penduduknya mayoritas beraktivitas di sektor pertanian dengan lingkungan yang asri. Di mana tanah pekarangan dan perkebunan milik rakyat tumbuh subur pepohonan, seperti kelapa, albasiah, pohon buah-buahan,dan palawija sebagai pengahsil bunga yang mendukung berkembangbiaknya lebah.
“Sarang lebah sangat mudah ditemui di hutan maupun di rumah-rumah penduduk sehingga budidaya lebah memiliki potensi untuk dikembangkan,” ujarnya.
Karena budidaya lebah tersebar di setiap dusun yang bergabung dalam sebuah komunitas budidaya lebah dengan Taka telah memiliki legalitas dari Kemenkumham. Lalu selama satu tahun berjalan jumlah boks sarang lebah yang dimiliki kelompok berkembang pesat, berawal dari jumlah 200 boks, 400 boks sekarang telah mencapi 1.161 boks itu semuanya hasil swadaya masyarakat.