PANGANDARAN, RADSIK – Kunjungan wisata ke Kabupaten Pangandaran pada libur Natal 2022 dinilai tidak sedikit. Padahal masa tersebut sangat dinanti para pedagang dan pelaku wisata.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran Tonton Guntari mengatakan, tingkat kunjungan saat liburan Natal hanya mencapai sekitar 18 ribu saja, antara Sabtu dan Minggu. “Biasanya weekend itu nyampe 20 ribu lebih kunjungan, sekarang malah sedikit,” jelasnya, Senin (26/12/2022).
Selain itu, biasanya bus besar yang masuk mencapai ratusan ke objek wisata. “Bisa nyampe 80 sampai ratusan,” jelasnya.
Baca Juga:Nikmati Wisata Sejarah di Cagar AlamSakit Hati, Kakek Bunuh Cucu
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Ia menduga para wisatawan enggan berkunjung ke Pangandaran, karena adanya surat imbauan dari BMKG Cilacap soal potensi gelombang tinggi yang beredar di masyarakat. “Sarieuneun (ketakutan, Red) datang ke pantai,” katanya.
Ia pun mau mencoba melakukan koordinasi dengan BPBD untuk mengeluarkan imbauan dan meluruskan soal informasi tersebut. “Supaya informasinya tidak kabur, masyarakat malah jadi takut,” katanya.
Dia menyebut, okupansi hotel juga mengalami penurunan signifikan. Antara 40 sampai 50 persen. “Itu info dari beberapa GM hotel kepada saya,” ucapnya.
Menurutnya, hotel-hotel dan pedagang kecil menjadi yang paling terdampak dari menurunnya pengunjung. “Impact-nya cukup kuat ke dada mereka,” ujarnya.
Rustandi (40), salah seorang pedagang kopi di Objek Wisata Pantai Pangandaran menyebutkan, kunjungan tidak ramai seperti biasanya. “Nggak tahu nih kalau tahun baruan nanti,” ucapnya. (den)
[/membersonly]
Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!