Kemudian, para pengusaha bordir juga sudah mencoba mendatangi pabrik di wilayah Bandung yang membuat bahan baku tersebut. “Namun hasilnya, pabrik tersebut hanya mengarahkan ke satu toko, yakni yang berada di wilayah Kota Tasikmalaya,” ujar dia.
“Maka dari itu kita mendorongan Dinas UMKM untuk secepatnya mencari solusi terbaik, karena ini sangat membebani pengusaha konveksi tersebut. Dinas UMKM tadi sudah komitmen akan segera berkomunikasi dengan dinas di Kota Tasikmalaya terkait persoalan ini, karena yang diduga melakukan monopoli ada di wilayah Kota Tasikmalaya,” pungkasnya.
Kemudian, lanjut dia, selain melakukan beberapa hal tersebut, dinas juga harus bisa membukakan akses bagi para pengusaha bordir ini untuk mendapatkan bahan baku produksi. Sehingga tidak terpaku pada satu toko, melainkan ada alternatif lain yang bisa mempermudah. (obi/yfi)
[/membersonly]
Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!