SINGAPARNA, RADSIK – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya mencatat dalam satu tahun ini sudah terjadi 239 bencana longsor yang tersebar di 37 kecamatan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tasikmalaya Kurnia Trisna Somantri mengatakan, dalam satu tahun ini dari 39 kecamatan, 35 di antaranya ada kejadian longsor. Sedangkan empat kecamatan, yakni Sukaresik, Bojongasih, Sukaratu dan Cikalong tidak ada laporan.
“Ya memang bencana tanah longsor ini selalu mendominasi rekap data bencana setiap tahun di Kabupaten Tasikmalaya. Hal ini menandakan Kabupaten Tasikmalaya merupakan daerah yang rawan bencana, apalagi tanah longsor,” ujarnya kepada Radar, kemarin.
Baca Juga:Hasil Seleksi Kepsek Diumumkan Hari IniOrang Tua Diminta Beri Pendampingan Ekstra
Kemudian, lanjut Kurnia, dari 35 kecamatan yang ada laporan tanah longsor, ada kecamatan yang jumlah kejadiannya selama satu tahun ini banyak. Seperti Cikatomas 15 kejadian, Cibalong 18 kejadian, Parungponteng 11 kejadian, Taraju 15 kejadian, Salawu 17 kejadian, Puspahiang 13 kejadian, Mangunreja 11 kejadian, Cigalontang 17 kejadian, Cisayong 16 kejadian dan Sukahening 11 kejadian. “Sedangkan kecamatan-kecamatan lainnya jumlah kejadiannya 10 ke bawah,” ujar dia, menjelaskan.
Menurut dia, dari kecamatan-kecamatan yang jumlah kejadian bencana longsornya banyak memang masuk kategori wilayah yang rawan longsor. Pasalnya, setiap tahun selalu saja ada laporan masuk di kecamatan tersebut.
Akibat dari bencana tanah longsor yang terjadi setahun ini, banyak kerugian materi yang dirasakan oleh masyarakat. Mulai dari rumah ambruk, rusak ringan, sedang dan parah. Kemudian ada juga yang lawan pertaniannya tertimpa material longsor serta aktivitas sehari-harinya terhambat, karena akses jalan yang sangat vital tertimbun material longsor.
Namun demikian, BPBD selalu sigap dan cepat tanggap menanggulangi persoalan benecana tanah longsor. Seperti penanganan tebing yang beberapa kali longsor di Cikatomas dan Salopa, di mana materialnya menutupi badan jalan yang sangat vital.
“Kami di sana selalu sigap dan cepat membangun koordinasi. Seperti jalan yang tertutup longsor kami koordinasi dengan Dinas PU untuk alat berat, karena membersihkannya tidak bisa dilakukan manual. Sehingga aktivitas warga bisa kembali berjalan,” ujar dia.
Maka dari itu, kata Kurnia, Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto membuat surat imbauan kepada para camat dan diteruskan kepada kepala desa serta masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan akan terjadinya bencana alam.