Alumni lainnya yang kini duduk di bangku SMK tengah mengikuti lomba. “Namanya Noval Maulana dari SMK Riyadul Hikmah. Dulu juara 6 nasional lomba TIK. Sekarang ikut di tingkat provinsi, diselenggarakan di Majalengka,” kata dia dibenarkan para guru.
Rekaman segudang prestasi itu, bagi Dadang kian tertantang. Dia meyakinkan para guru dan siswa bahwa keterbatasan fasilitas bukan menjadi penghalang untuk meraih prestasi.
Namun tak dipungkirinya, sudah 3 ulan terakhir ini mulai merasa malu. Siswa kelas 4 dan 6 kini menumpang di Madrasah Diniyah kampung setempat. Sementara kelas 5 memanfaatkan ruang perpustakaan.
Baca Juga:Diduga Ada KelalaianTsinghua Lutfiya
“Inilah tantangan kami saat ini. Berharap memberikan fasilitas yang terbaik untuk para siswa, agar lebih semangat belajar serta meraih prestasi. Di satu sisi lain, kami malu, baik kepada orang tua siswa, para siswa serta pemuka agama di lingkungan ini. Karena ruang madrasah terpaksa kami pakai untuk KBM kelas 4 dan kelas 6,” ulasnya.
Dadang hanya bisa berharap kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmakaya, agar menjawab keadaan saat ini. “Waktu sekolah roboh, pihak dinas (Disdik) responnya cukup bagus. Bahkan sudah ada kajian. Mudah-mudahan di 2023 bisa tuntas,” harapnya.
Sebelumnya diberitakan, perbaikan 4 ruangan SDN Sindangrahayu, yang ambruk di Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya memerlukan anggaran Rp 560 juta. Hal itu berdasarkan asumsi; pembangunan satu ruang kelas membutuhkan anggaran paling tidak Rp 140 juta.
Demikian dikatakan Kepala Seksi Sarana Prasarana SD pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Tasikmalaya, Suhendi Adi Zahri.
Suhendi Adi Zahri mengatakan, setelah pihaknya melakukan kajian di lapangan, sebanyak 3 ruang kelas dan satu ruang UKS di SDN Sindangrahayu ambruk. Ini akibat faktor usia bangunan dan membutuhkan anggaran perbaikan sebesar Rp560 juta.
“Kemarin, kami sudah ke lapangan meninjau langsung kondisinya. Lantas kami pun telah melaporkan ke Pak Kadis dan langsung berunding bagaimana agar secepatnya SDN Sindangrahayu bisa dibangun lagi,” kata Suhendi Adi Zahri, Sabtu 1 Oktober 2022 lalu.
Rencananya Disdikbud Kabupaten Tasikmalaya akan membangun dengan cara ’mencicil’; dua bangunan diperbaiki 2022 dan 2 bangunan lagi 2023. “Tahun 2022 ini kami berupaya agar 2 kelas bisa dibangun, sedangkan 2 kelas lainnya di tahun berikutnya,” kata Suhendi Adi Zahri menambahkan.