CIHIDEUNG, RADSIK – Potensi kerusakan sarana di kawasan pedestrian pada malam pergantian tahun baru nanti tidak bisa dinafikan. Namun hal itu dianggap tidak menjadi masalah selama penggunaannya sesuai peruntukan.
“Kalau lantai trotoar rusak karena diinjak banyak orang ya wajar, karena memang untuk diinjak,” ungkap Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kota Tasikmalaya H Dudi Mulyadi kepada Radar, Senin (19/12).
Dia menjelaskan kerusakan yang terjadi nanti akan diperbaiki melalui anggaran pemeliharaan. Apalagi saat ini hasil pembangunan masih di masa pemeliharaan di pihak rekanan. “Ada anggaran pemeliharaan, itu bisa kita gunakan,” jelasnya.
Baca Juga:Bukan Komitmen, Tapi Ditawari423 Pesilat Cilik Adu Jurus
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Namun dia menggarisbawahi, kerusakan yang dianggap wajar adalah yang sesuai fungsi. Jika ada pemasangan panggung atau aktivitas lain yang merusak, hal itu lain cerita. “Kalau misal ada pemasangan sejenis panggung, artinya kan bukan sesuai fungsinya,” katanya.
Dudy meminta masyarakat yang ingin menyelenggarakan kegiatan di kawasan pedestrian lebih bijaksana. Salah satunya dengan tidak mendirikan panggung di area pedestrian. Menurutnya acara musik tidak harus ada panggung. “Seperti grup-grup yang suka tampil di hari Minggu kan juga bisa,” terangnya.
Dudy juga menyoroti perilaku pengunjung pedestrian yang dianggap nyeleneh. Seperti rantai pagar pedestrian yang kerap dilompati warga. Padahal pagar berantai itu sengaja dipasang agar pengunjung tidak seenaknya menyeberang. “Kalau tidak dibatasi nantinya kendaraan akan seenaknya berhenti juga,” papar Dudy.
Sebelumnya, Ketua Komisi III DPRD Kota Tasikmalaya Enan Suherlan mengatakan kawasan pedestrian pertama kalinya akan melalui momen tahun baru. Hal ini jadi magnet tersendiri untuk warga yang akan datang ke kawasan itu. “Kemungkinan besar warga yang datang akan membludak,” ungkapnya kepada Radar, Minggu (18/12).
Di satu sisi banyaknya warga yang datang bisa meningkatkan perekonomian sekitar. Karena aktivitas perdagangan di kawasan itu akan meningkat di banding hari-hari biasa. “Karena orang yang datang ke sana itu minimal butuh minum, belum lagi yang memang ingin sekalian belanja,” katanya.