TASIK, RADSIK – Para pedagang yang menjadi korban kebakaran di Blok C Pasar Ciawi Kabupaten Tasikmalaya masih kebingungan bagaimana nasibnya usai kejadian tersebut. Mereka berharap kejelasan perhatian dari Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya atas kebakaran yang sudah kedua kalinya terjadi.
Pantauan Radar, para pemilik kios dibantu relawan masih membersihkan kios-kios yang sebelumnya terbakar, Senin (19/12/2022). Sembari mencari barang-barang yang masih bisa dimanfaatkan. Meskipun tidak ikut terbakar, kios-kios yang berdekatan dengan Blok C pun tampak tidak beroperasi. Lapak-lapak jualan itu tutup, cukup wajar mengingat kondisi di sekitarnya masih berantakan oleh puing-puing bekas kebakaran.
Salah seorang pengisi kios di Blok C Pasar Ciawi, Entat Hartati (58) mengatakan saat kebakaran terjadi kiosnya sudah tutup. Pasalnya di hari Minggu hanya berjualan setengah hari saja. “Kemarin saya tetap jualan, tapi jam 1 (13.00) sudah tutup,” ungkapnya kepada Radar di lokasi.
Baca Juga:Pemilihan Model Menuai KritikTak Perlu Ada Panggung di Pedestrian
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Saat diberi tahu ada kebakaran, dia bersama anak dan dua pegawainya langsung bergegas ke pasar. Saat tiba di lokasi, Entat bersama anak dan pekerjanya berupaya mengamankan barang dagangannya. “Ada sebagian yang bisa diselamatkan,” ucapnya.
Namun saat itu api sudah mulai membakar bagian atap kiosnya dan menurutnya kondisi sudah membahayakan. Dia pun menyuruh anak dan pekerjanya keluar dan merelakan sisa barang yang belum terangkut. “Karena keselamatan lebih penting,” katanya.
Entat berharap pemerintah bisa segera memperbaiki kerusakan akibat kebakaran. Karena selama perbaikan belum dilakukan, artinya dia harus mencari tempat untuk berjualan. “Ya paling saya harus pindah dulu ke tempat lain,” terangnya.
Disinggung soal kerugian yang dialami akibat kejadian tersebut, Entat tidak berani memperkirakan. Dia pun enggan berkomentar mengenai hitung-hitungan tersebut. “Enggak tahu kalau kerugian,” katanya.
Pembina Himpunan Pedagang Pasar (HIPAS) Ciawi H Widodo mengatakan pihaknya masih mengakomodir perhitungan kerugian dari para pengisi kios. Untuk sementara, diperkirakan kerugian mencapai Rp 16 miliar. “Itu belum semuanya,” katanya.
Di Blok C, kata H Widodo, memang jumlah kios pedagang ada sebanyak 158 unit. Namun yang terbakar bukan hanya kios, karena di situ juga ada lapak-lapak Pedagang Kaki Lima (PKL). “Jadi 158 kios belum termasuk PKL,” ucapnya.