BANDUNG, RADSIK – Jurnalis Radar Tasikmalaya Lisna Wati kembali meraih prestasi membanggakan. Setelah pekan lalu meraih Juara 1 Lomba Karya Jurnalistik yang diselenggarakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya, kini jurnalis berusia 32 tahun tersebut meraih Juara 2 West Java Journalist Competition 2022.
Penghargaan diserahkan langsung Pelaksana tugas (Plt) Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Bambang Pramono dan disaksikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam event West Java Annual Meeting 2022 di Intercontinental Hotel Bandung, Senin (19/12/2022).
West Java Journalist Competition 2022 merupakan program tahunan Bank Indonesia bersama Forum Diskusi Wartawan Bandung (FDWB). Tahun ini kompetisi digelar 1 September hingga 18 November 2022 dengan mengangkat tema Investasi dan Ketahanan Pangan untuk Ekonomi Berkelanjutan, Get Stronger, Through Investment.
Baca Juga:Pedagang Pertanyakan NasibPemilihan Model Menuai Kritik
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
“Saya sangat bangga mendapat juara 2 dalam kompetisi tingkat Jawa Barat. Terlebih kompetisi ini diikuti ratusan jurnalis se-Jawa Barat,” kata Lisna yang memulai karier jurnalistiknya sejak masa SMA.
Tak mudah untuk bisa bertengger di posisi juara utama, karena tahun-tahun sebelumnya Lisna hanya mendapatkan juara harapan. “Targetnya tahun depan bisa juara pertama tingkat Jawa Barat bahkan tingkat nasional,” harapnya sambil menunjukkan piagam dan piala yang diraihnya.
Lisna menjelaskan, dalam West Java Journalist Competition 2022 ini ia menulis artikel dengan tema Ketahanan Pangan untuk Pengandalian Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat. Adapun judul karyanya yakni Swasembada Telur dengan Metode Selfmix: Produksi Melimpah, Peternak Sumringah.
“Telur ayam ras seringkali menjadi komoditas penyumbang inflasi, maka diperlukan suatu terobosan agar pasokan telur ayam ras di wilayah Priangan Timur terjaga sesuai kebutuhan, sehingga harga stabil,” kata ibu satu anak ini.
Berangkat dari hal itu, Lisna pun mengambil riset Klaster Ayam Ras Petelur Kabupaten Ciamis yang ada Dusun Cigebot, Desa Muktisari, Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis.
Para peternak yang sudah mendirikan Koperasi Produsen Peternak Ayam Petelur Ciamis (P2APC) tersebut bisa menjadi contoh maupun inspirasi bagi peternak-peternak di Jawa Barat. “Klaster Ayam Ras Petelur Kabupaten Ciamis ini menerapkan metode pembuatan pakan selfmix yang membuat produktivitas ayam meningkat, kualitas telur yang dihasilkan lebih bagus, yang paling spektakuler mereka bisa menghemat biaya pakan lebih dari Rp 30 juta setiap bulannya atau sekitar Rp 360 juta per tahun. Melalui efisiensi pakan ini, ketahanan pangan di sektor telur ayam semakin nyata terasa,” jelasnya.