TASIK, RADSIK – Politeknik LP3I menggelar rapat konsolidasi nasional perguruan tinggi bagi seluruh kampusnya yang tersebar di seluruh Indonesia secara daring pada 6-7 Desember 2022. Kegiatan yang diberi nama PTS LP3I Summit 2022 ini mengusung tema New Journey for Better Result.
Kepala Politeknik LP3I Kampus Tasikmalaya sekaligus Project Officer LP3I Summit 2022 H Rudi Kurniawan ST MM memaparkan PTS LP3I Summit 2022 diikuti oleh 14 PTS. Diantarannya Politeknik LP3I Medan dan Kampus Pengembangan LP3I Makasar & Kampus Pengembangan (Tamalanrea, Minassa Upa), Politeknik LP3I & Kampus Pengembangan (Bandung, Cimahi), Kepala Kampus PSDKU (Cirebon, Tasikmalaya, Padang, Pekanbaru, Langsa), LP3I Karawang, Politeknik PGRI Banten dan Global Institute of Technology & Business.
“Kegiatan ini diselenggarakan dalam upaya mengantisipasi persaingan perguruan tinggi yang semakin ketat, terutama dalam mendapatkan mahasiswa baru,” paparnya.
Baca Juga:Jangan Senang Dulu!Tuhan Uang
Dia menuturkan diperlukan strategi dalam memenangkan persaingan dengan terus meningkatkan keunggulan bersaing perguruan tinggi. Dengan demikian, diperlukan pengetahuan tambahan bagi unsur pimpinan dalam membuat strategi yang tepat agar menghasilkan kinerja perguruan tinggi yang baik. Salah satunya dengan mengikuti seminar.
Seperti optimalisasi kinerja kampus dalam mengelola aspek keuangan, seminar strategi marketing jasa pendidikan dan marketing yang sesuai perkembangan zaman. “Tidak hanya seminar dan pelatihan, dalam kegiatan ini juga diisi dengan presentasi POKJA Marketing dan Coorporation and Placement yang menetapkan target-target yang ingin dicapai pada tahun depan,” tutur Rudi.
Ketua Yayasan Dr Ir H R Andy Oetario Putro MM berharap peserta seminar menjadikan kegiatan tersebut sebagai sarana kolaborasi untuk mendiskusikan parameter keberhasilan antarkampus. Sehingga diperoleh persepsi yang sama dalam membangun sebuah kampus yang valuable.
Di samping itu, ia berpesan kepada pimpinan dan perangkat perguruan tinggi agar melaksanakan mandat yayasan secara benar dan sungguh-sungguh. Melaksanakan pengelolaan dengan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penjaminan mutu, serta implementasi tata pamong dan tata kelola akademik dan nonakademik dengan baik. “Dengan demikian akan terbangun budaya professional dalam seluruh aspek pengelolaan kampus-kampus yang ada,” katanya.