Saya bisa menerima itu. Justru di situ menariknya. Lebih lucu. Toh ini film komedi.
Suatu kali Bayu harus mengajari 19 orang pemeran film yang belum bisa berbahasa Jawa. Sulit tapi ia lakukan. Saking kuatnya keinginan untuk sukses bahwa bahasa Jawa bisa hidup di era globalisasi.
Bayu juga membuat serial animasi. Sudah 22 seri. Sudah ditayangkan di ANTV. Ia sudah mulai mengerjakan sesi berikutnya. Lihatlah animasinya. Tentang ayam di asrama mereka. Tingkahnya aneh-aneh. Terutama ketika ada seekor ayam yang bercita-cita ingin jadi rocker. Lucu sekali.
Baca Juga:Wujudkan Kampus KolaboratifJangan Senang Dulu!
Bayu masih jomblo. Ia sudah membuat sejarah di dunia film. Industri kreatif mendukungnya untuk terus membuat sejarah baru.
Itulah sebabnya ia tidak mau hanya fokus di YouTube. ”Untuk menghasilkan uang sih memang harus di YouTube. Tapi saya tidak akan bisa menghasilkan langkah-langkah besar,” katanya. ”Di YouTube saya hanya akan muter-muter di situ saja,” tambahnya.
Banyak anak muda ingin sukses jadi YouTuber. Ternyata Bayu sudah di tahap gelisah dengan kesuksesannya.
Setelah satu jam asyik mengobrol bunyi ting-tong keluar dari sound system. Pesawat sudah diperbolehkan terbang. Saya pun pindah ke kursi saya yang asal. Hari sudah gelap. Apalagi mendung di atas Juanda juga tebal. (*)
NB: Anda bisa menanggapi tulisan Dahlan Iskan dengan berkomentar http://disway.id/.
[/membersonly]
Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!