TASIK, RADSIK – Persoalan kemiskinan merupakan hal krusial yang kejelasan datanya harus valid. Termasuk dalam hal naik dan turunnya angka kemiskinan agar bisa disikapi dengan langkah tepat.
Ketua DPRD Kota Tasikmalaya H Aslim mengaku cukup bingung menyikapi penurunan angka kemiskinan dari Badan Pusat Statistik (BPS). Di satu sisi, pihaknya percaya dengan hasil kinerja dari lembaga statistik tersebut. ”Kita lihat kan angka itu dari lembaga yang berkompeten, masa tidak percaya,” ujarnya kepada Radar, Selasa (6/12/2022).
Namun kepercayaan tersebut cenderung terpaksa karena dia sendiri tidak mengetahui asal muasalnya. Hal ini berkaitan dengan misteriusnya faktor yang bisa menurunkan angka kemiskinan tersebut. ”Ya memang beberapa kali kita pertanyakan juga tidak jelas apa yang menjadi faktornya,” ucapnya.
Baca Juga:Tuhan UangKetua RT Dihantam Linggis
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Dia pun berharap BPS bisa memaparkan secara rinci penurunan angka kemiskinan di Kota Tasikmalaya. Supaya bisa menjadi bahan evaluasi untuk DPRD dan juga Pemkot Tasikmalaya. ”Kami kan butuh gambaran apa yang membuat kemiskinan berhasil ditekan,” tuturnya.
Hal serupa diungkapkan Ketua Komite Nasional Indonesia (KNPI) Kota Tasikmalaya menilai persoalan angka kemiskinan dari BPS hanya sekadar angka saja. Karena hanya memaparkan jumlah dan persentase tanpa data yang jelas untuk dianalisa. ”Kalau ada data lengkapnya kan bisa didalami, berkurangnya warga miskin itu karena apa,” katanya.
Dengan kondisi ini, pada akhirnya pemerintah dan pihak mana pun hanya akan tebak-tebakan saja. Dengan demikian, arah kebijakan untuk penanganan kemiskinan bisa menjadi keliru. ”Bagaimana kebijakan bisa terarah kalau landasannya hanya tebak-tebakan,” ucapnya.
Selain itu, tidak jelasnya faktor pengurangan kemiskinan juga bisa menimbulkan perdebatan negatif. Tentunya hal ini tidak baik untuk keharmonisan di masyarakat. ”Nantinya kan banyak klaim kalau kemiskinan menurun karena program yang digagas figur A, B, C dan pihak-pihak yang punya kepentingan,” katanya.
Sebagaimana diketahui, BPS merilis statistik kemiskinan Kota Tasikmalaya yang mengalami penurunan dari 13,13 persen di 2021 menjadi 12,72 persen di 2022. Hal ini membuat Kota Tasikmalaya berhasil melepaskan label daerah termiskin di Jawa Barat.