TASIK, RADSIK – Kota Tasikmalaya disebut sudah lepas dari predikat daerah termiskin di Jawa Barat. Namun, belum ada kejelasan apa yang menjadi indikator penurunan kemiskinan tersebut.
Berdasarkan data berita resmi statistik dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tasikmalaya, garis kemiskinan tahun 2022 yakni pengeluaran perkapita senilai Rp 498.711 per bulan. Nilai tersebut naik 3,82 persen dari tahun 2021 dengan garis kemiskinan Rp 480.341 per bulan.
Meskipun garis kemiskinan mengalami kenaikan, jumlah penduduk yang dinilai miskin mengalami penurunan baik secara jumlah maupun persentase di banding tahun 2021.
Baca Juga:Garut Kencang, Tasik Tiga Kali DiguncangAlarm Kewaspadaan
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Tahun 2021, warga miskin di Kota Tasik berjumlah sebanyak 89.640 jiwa atau 13,13 persen dari total jumlah penduduk. Sedangkan di tahun 2022, warga miskin berjumlah sebanyak 87.130 jiwa atau 13,72 persen dari jumlah penduduk.
Dengan kondisi tersebut, Kota Tasikmalaya ada di posisi ke-25 dari 27 kota/kabupaten di Jawa Barat. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya di mana Kota Tasik selalu ada di posisi bontot atau paling bawah.
Menanggapi hal ini, Ketua Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya Dede Muharam mengatakan hal ini harus diapresiasi. Karena bagaimana pun data itu diterbitkan oleh lembaga resmi dan berkapasitas. ”Artinya datanya kan bukan hasil perhitungan sembarangan,” tuturnya kepada Radar.
Meskipun belum memahami secara utuh apa yang menjadi faktor menurunnya kemiskinan di Kota Tasik, politisi PKS itu berharap ini jadi langkah awal untuk perekonomian yang lebih baik ke depannya. ”Karena baru ketiga dari bawah kan, posisi 20 juga belum masuk,” katanya.
Lain halnya dengan tanggapan Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya Ahmad Junaedi Shakan. Dia mengaku masih bingung soal menurunnya angka kemiskinan di Kota Resik ini. ”Dengan data kemiskinan sebelumnya saja kan kita bingung soal kejelasannya sebarannya, ketika jadi turun pun kita belum bisa berbangga diri hanya dengan angka,” tuturnya.
Dalam hal ini, menurut dia, BPS harus memaparkan secara jelas peta kemiskinannya. Termasuk apa yang menjadi faktor menurunnya kemiskinan di Kota Tasikmalaya. ”Harus jelas dulu penurunannya seperti apa, dan faktor penurunannya karena apa,” ujarnya.