TIGA kali guncangan gempa bumi pada Minggu (4/12/2022) di Kota Tasikmalaya menjadi alarm kewaspadaan masyarakat.
Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa pertama terjadi pukul 04.34 dengan tingkat getaran 2,9 magnitudo. Pusat gempa berlokasi di 9 kilometer arah tenggara Kota Tasikmalaya di kedalaman 10 kilometer.
Selang beberapa menit, pukul 04.39 kembali gempa dengan tingkat getaran 2,8 magnitudo. Titik gempa berada di 8 kilometer arah tenggara Kota Tasikmalaya di kedalaman 10 kilometer.
Baca Juga:Merencanakan NasibKopi Guranteng Menuju Ekspor
Menjelang siang, gempa juga terjadi sekitar pukul 09.57 dengan tingkat getaran 3 magnitudo. Titik gempa berada di 7 kilometer arah tenggara Kota Tasikmalaya dengan kedalaman 10 kilometer.
Sekretaris Daerah (Sekda) sekaligus Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya Drs H Ivan Dicksan mengaku kaget karena titik gempa berada di Kota Tasikmalaya. Namun, di sisi lain dia pun bersyukur karena tidak ada laporan kerusakan akibat getaran tersebut. ”Mudah-mudahan tidak ada gempa yang lebih besar,” ujarnya kepada Radar, Minggu (4/12/2022).
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Kendati demikian, yang perlu diwaspadai bukan hanya gempa yang berpusat di Kota Tasikmalaya saja. Pasalnya titik gempa di daerah lain pun getarannya bisa berdampak ke Kota Resik. ”Jadi kami minta warga tetap waspada, khususnya jangan sampai terjadi kepanikan berlebih ketika terjadi gempa,” tuturnya.
Disinggung soal konstruksi bangunan, secara umum diakui Ivan belum semuanya tahan gempa. Maka dari itu, warga yang tinggal di bangunan yang belum tahan gempa harus lebih waspada lagi. ”Kalau untuk gedung pemerintah insyaallah aman,” ujarnya.
Kendati demikian, kerusakan bangunan efek gempa bisa jadi rusak karena faktor lain. Seperti halnya bangunan-bangunan yang memang berdekatan dengan tebing juga cukup rawan. ”Berkaca di Cianjur kemarin kan ada bangunan yang roboh karena tanahnya yang longsor saat gempa,” ucapnya.
Wawancara terpisah, Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda BPBD Kota Tasikmalaya Erik Yowanda mengatakan getaran dengan pusat gempa di Kota Tasikmalaya terbilang pertama kali terjadi. Maka dari itu, pihaknya pun terus berkoordinasi dengan BMKG untuk menggali informasinya. ”Sepertinya baru kali ini pusatnya di Kota Tasikmalaya, kita juga terus berkoordinasi dengan BMKG,” katanya.